Pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog
Pada Juli 2024, sejumlah pihak yang mengklaim sebagai intelektual muda Nahdliyin melakukan kunjungan diam-diam ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Kunjungan ini menuai kecaman luas karena terjadi di tengah pembantaian di Gaza. Gus Yahya kemudian meminta maaf dan menyatakan kunjungan tersebut adalah inisiatif pribadi tanpa mandat kelembagaan. Namun, pernyataan ini ditantang oleh pidato salah satu peserta, Zainul Maarif, yang menyatakan kunjungan itu adalah bagian dari melanjutkan legasi Gus Dur.
Kedatangan Peter Berkowitz, Pemikir Pro-Zionis
Insiden lain terjadi pada Agustus 2025, ketika Universitas Indonesia (UI) mengundang Peter Berkowitz, seorang pemikir AS yang diketahui mendukung Zionisme, sebagai narasumber. Terungkap kemudian bahwa kedatangan Berkowitz merupakan ujung dari rangkaian seminar yang diselenggarakan PBNU melalui program AKN NU. Berkowitz sendiri mengaku telah mengisi seminar selama empat sesi untuk 25 anggota NU di Jakarta sebelum tampil di UI.
Belakangan diketahui bahwa Gus Yahya, yang juga Ketua MWA UI, mengusulkan kedatangan Berkowitz. Atas insiden ini, Gus Yahya kembali melayangkan permintaan maaf publik.
Pengakuan Kunjungan Gus Yahya ke Israel
Gus Yahya secara terbuka mengakui telah beberapa kali melakukan lawatan ke Israel, bahkan sebelum menjabat sebagai Ketum PBNU. Ia menyatakan tujuannya adalah untuk "engagement yang komprehensif" guna merintis perdamaian. Dalam kunjungannya, ia mengaku pernah bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin. Meski demikian, ia mengakui bahwa Pemerintah Israel belum mau mendengar aspirasi perdamaian yang disampaikannya.
Rentetan peristiwa inilah yang kini bermuara pada wacana pemakzulan, menjadikan hubungan Gus Yahya dengan pihak-pihak Israel sebagai sorotan utama internal organisasi Muslim terbesar di Indonesia.
Artikel Terkait
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: Fakta Hubungan dengan AKBP Basuki dan Peringatan Rekan
KPK Tegaskan Uang Rp 300 Miliar ke Taspen Bukan Pinjaman Bank, Tapi Hasil Rampasan Korupsi
John Micklethwait Bloomberg Sebut Joko Wikodo, Salah Ucap Nama Jokowi
Cara Menulis Artikel SEO yang Benar untuk Meningkatkan Peringkat di Google