Laporan Strategi AS Picu Kritik Pedas Eropa: Analisis Pergeseran Aliansi Transatlantik
Tanggal 4 Desember 2024 menjadi momen tegang dalam hubungan transatlantik. Gedung Putih merilis Laporan Strategi Keamanan Nasional terbaru yang langsung memicu gelombang kritik dan penolakan keras dari para pemimpin dan diplomat di Eropa. Isi laporan tersebut dinilai mengintervensi urusan dalam negeri Eropa dan menandai pergeseran signifikan dalam pendekatan diplomatik Amerika Serikat.
Isi Kontroversial Laporan AS dan Reaksi Keras Eropa
Dokumen strategis AS itu menyoroti isu demografi Eropa dengan nada pesimistis, menyebutkan prospek "punahnya peradaban" akibat masalah imigrasi dan rendahnya tingkat kelahiran. Lebih lanjut, laporan itu memprediksi beberapa anggota NATO mungkin kehilangan mayoritas penduduk keturunan Eropa dalam beberapa dekade mendatang. AS mengklaim ingin membantu Eropa "memperbaiki lintasan" dan "menumbuhkan kekuatan perlawanan" internal, yang dianggap Eropa sebagai bentuk intervensi.
Reaksi dari Eropa seragam dalam kecamannya:
- Brando Benifei, Anggota Parlemen Eropa asal Italia, menyebut laporan ini sebagai "serangan frontal terhadap Uni Eropa."
- Gérard Araud, Mantan Duta Besar Prancis untuk AS, mengkritiknya sebagai "selebaran propaganda sayap kanan jauh."
- Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Jerman, menegaskan, "Eropa sepenuhnya mampu melakukan diskusi independen... tidak memerlukan saran eksternal dari siapa pun."
Pergeseran Paradigma: Dari Pelindung ke Penekan
Respons ini mengungkap kekecewaan mendalam terhadap esensi kebijakan luar negeri AS yang dianggap berusaha memaksakan nilai dan model politiknya. Kritik dari Eropa menunjukkan bahwa hubungan sekutu tradisional kini dilihat berubah menjadi hubungan transaksional. AS dianggap menuntut lebih banyak tanggung jawab dari sekutu tanpa memberikan rasa hormat dan ruang konsultasi yang setara.
Artikel Terkait
Sri Mulyani Jadi World Leaders Fellow di Oxford 2026: Pengalaman & Kontribusi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas Diduga Akibat Ledakan Baterai Drone
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Lengkap
Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Banjir Sumatra: Syarat & Rincian Bantuan