"Berdasarkan pengamatan, itu orangutan betina remaja. Kondisi tubuhnya sekitar 80 persen masih utuh, sebagian sudah mengalami pembusukan," jelas Decky. Ciri fisik seperti bulu berwarna jingga dan struktur tengkorak yang khas masih tampak jelas.
Evakuasi Tertunda, Fokus pada Korban Manusia
Bangkai orangutan Tapanuli tersebut untuk sementara telah diamankan dan diberi penanda. Namun, proses evakuasi belum dapat dilakukan karena keterbatasan personel dan prioritas operasi SAR yang masih berfokus pada pencarian korban manusia hilang di seluruh lokasi terdampak bencana.
"Kami fokus pada pencarian korban manusia terlebih dahulu. Pada waktu bersamaan juga ada temuan jenazah korban banjir yang harus segera dievakuasi," terang Decky.
Konteks Bencana dan Korban Meninggal
Penemuan ini terjadi di tengah operasi SAR pasca-bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban meninggal dunia di ketiga provinsi tersebut menjadi 1.006 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan rincian terbaru: Aceh 415 jiwa, Sumatera Utara 349 jiwa, dan Sumatera Barat 242 jiwa. Tambahan 11 korban ditemukan pada hari penemuan bangkai orangutan tersebut.
Artikel Terkait
Forum Kiai NU Jawa Desak MLB, Usul Rhoma Irama Pimpin PBNU - Konflik Internal Terbaru
Dandhy Laksono: Bencana Sumatra Bukan Alam, Tapi Bencana Buatan Manusia - Analisis Lengkap
Ade Tya Bocorkan Isi Chat Rahasia dengan Ari Lasso, Picu Ancaman Keras dari Dearly Djoshua
Banser Bersihkan Gereja HKBP Sibolga Terdampak Banjir Bandang Sumut Jelang Natal 2025