Ida Bagus menegaskan bahwa pihak imigrasi terus berkoordinasi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya. Proses hukum atas dugaan tindak pidana penyerangan saat ini masih berada di bawah kewenangan kepolisian.
"Kami siap memberikan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum apabila ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara asing," tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pengawasan terhadap orang asing di wilayah Ketapang dilakukan secara berkelanjutan melalui Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) serta Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA).
Kronologi Insiden Penyerangan di Tambang Emas
Insiden ini berawal ketika empat WN China kedapatan menerbangkan drone di kawasan tambang tanpa izin. Saat aparat mencoba meminta klarifikasi, sejumlah WN China lainnya datang membawa senjata tajam dan airsoft gun, lalu melakukan penyerangan.
Akibatnya, lima prajurit TNI dan seorang petugas keamanan PT SRM mengalami luka-luka. Insiden tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah kendaraan milik perusahaan tambang.
Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris bersama Komandan Kodim 1203/Ketapang Letkol Inf Abu Hanifah telah turun langsung ke lokasi untuk menelusuri kronologi kejadian. Hingga berita ini diturunkan, keterangan resmi terkait hasil pendalaman kasus tersebut masih menunggu penyampaian dari pihak berwajib.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang Anggota TNI di Ketapang: Kronologi & Fakta Lengkap
Presiden Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Oknum TNI-Polri Pelindung Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Statistik
Insiden Ketapang: Alasan TNI Mundur Saat Diserang WN China Bersenjata