Pernyataan Presiden Prabowo Soal Bencana Dikritik: "Nyawa Rakyat Bukan Statistik"
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai penanganan bencana menuai kritik pedas di media sosial. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Desember 2025, Prabowo menyebut situasi masih terkendali karena bencana baru terjadi di tiga dari 38 provinsi.
"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus," kata Prabowo.
Kritik Warganet: Dinilai Dingin dan Tidak Empatik
Alih-alih menenangkan, pernyataan tersebut justru memicu kemarahan publik. Banyak warganet menilai pernyataan Presiden terkesan dingin, kering empati, dan mereduksi penderitaan rakyat menjadi sekadar angka statistik.
Akun X @PolitisiTidurr menyebutnya sebagai, "Pernyataan paling nirempati dari No 1 kita," sambil menyindir logika pemerintah yang dianggap menunggu seluruh Indonesia hancur sebelum menetapkan status bencana nasional.
"Aceh, Sumut, Sumbar itu isinya manusia, bukan angka di papan tulis," tegasnya.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang Anggota TNI di Ketapang: Kronologi & Fakta Lengkap
Presiden Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Oknum TNI-Polri Pelindung Penyelundupan Timah Bangka
Insiden Ketapang: Alasan TNI Mundur Saat Diserang WN China Bersenjata
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang: KITAS Diselidiki Usai Penyerangan TNI di Tambang Emas