SBY Minta Stop Bandingkan Penanganan Banjir: Bukan Ajang Kompetisi

- Kamis, 25 Desember 2025 | 04:25 WIB
SBY Minta Stop Bandingkan Penanganan Banjir: Bukan Ajang Kompetisi

Data dari berbagai lembaga resmi menunjukkan bencana ini telah menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal, ratusan ribu rumah rusak, serta banyak wilayah terisolasi akibat akses yang putus. Pemerintah pusat telah mengerahkan tim SAR gabungan, bantuan logistik, dan alat berat untuk membuka jalur yang tertutup material tanah.

Meski upaya telah dilakukan, kritik dari pengamat tetap mengalir, terutama menyangkut respons 72 jam pertama dan distribusi bantuan yang dinilai belum merata. Situasi inilah yang semakin memicu perbandingan antar-rezim.

Ajakan Gotong Royong dan Jiwa Kenegarawanan

Dalam pernyataannya, SBY menekankan bahwa penanganan bencana adalah kerja kemanusiaan, bukan arena kompetisi politik. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong dan fokus pada penyelamatan warga terdampak. “Bencana ini besar. Pemerintah pasti bekerja keras. Sudah saatnya semua pihak bergotong royong,” pesannya.

Respons Beragam atas Pernyataan SBY

Pernyataan SBY ini menuai respons beragam. Sebagian publik memuji sikapnya yang dinilai menenangkan dan berjiwa kenegarawanan. Sebagian lainnya menginterpretasikannya sebagai bentuk penghindaran dari perbandingan yang mungkin kurang menguntungkan bagi pihak mana pun. Namun, jelas bahwa pesan SBY menyoroti dinamika politik dan persepsi publik yang kerap menyertai penanganan bencana nasional.

Di tengah duka mendalam warga Sumatera, ajakan untuk berhenti membandingkan dan bersatu dalam aksi penyelamatan menjadi pesan kunci yang mencuri perhatian.

Halaman:

Komentar