Kritik Habib Rizieq: Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten Tangani Bencana di Sumatera
Habib Rizieq Shihab melontarkan kritik keras terhadap pemerintah yang dinilai tidak konsisten dalam menangani bencana di wilayah Pulau Sumatera. Dalam ceramahnya, ia menyoroti keengganan pemerintah menerima bantuan asing, sementara di sisi lain tidak merasa malu untuk berutang ke negara lain dalam jumlah triliunan.
"Jadi sekali lagi saudara, bencana nasional nggak usah malu. Kalau ngutang boleh malu. Betul? Ngutang triliun-triliunan nggak malu, nerima bantuan malu," kata Habib Rizieq yang disambut respons jamaah.
Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan standar ganda yang membingungkan publik. Ia menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukanlah aib, melainkan langkah penting agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan maksimal.
Belajar dari Sejarah Penanganan Bencana di Era Sebelumnya
Habib Rizieq kemudian memberikan contoh efektivitas penanganan bencana di masa lalu. Ia menyinggung peristiwa tsunami di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1992 di era Presiden Soeharto.
"Tahun 1992, terjadi tsunami di Nusa Tenggara Timur. Begitu terjadi tsunami, Presiden Soeharto langsung mengumumkan bencana nasional. Selesai! Hanya dalam sekian minggu, yang rusak dibangun kembali, jalan dan jembatan dibangun. Nggak ada ribet-ribet," tuturnya.
Artikel Terkait
Oknum Polisi Bunuh Mahasiswi di Kalsel: Kronologi Lengkap Hubungan Intim hingga Pembunuhan
Habib Rizieq Kritik Laporan Menteri ke Prabowo Soal Bencana Sumatera: Fakta di Lapangan Berbeda
Pencuri Motor di Kramat Jati Nyaris Tewas Diamuk Warga, Ini Kronologi Lengkapnya
Viral! Habib Rizieq Minta Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Sumatera, Tuding Menteri Bermental ABS