Media Wahyudi Askar Kritik MBG Saat Libur Sekolah: Potensi Rugikan Negara Rp2,8 Triliun

- Sabtu, 27 Desember 2025 | 02:25 WIB
Media Wahyudi Askar Kritik MBG Saat Libur Sekolah: Potensi Rugikan Negara Rp2,8 Triliun

Media Wahyudi Askar Kritik Pelaksanaan MBG Saat Libur Sekolah, Sebut Berpotensi Rugikan Negara

Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, melontarkan kritik pedas terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) yang tetap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski periode libur sekolah sedang berlangsung. Menurutnya, kebijakan ini menimbulkan kerumitan dan berpotensi besar pada penyelewengan anggaran negara.

Kerumitan Logistik dan Beban Masyarakat

Media menyoroti kerumitan yang timbul dalam penyaluran MBG selama libur. Di berbagai daerah, siswa atau orang tua mereka tetap harus datang ke sekolah untuk mengambil makanan, padahal akses menuju sekolah seringkali sulit, seperti harus menyeberangi sungai atau menempuh perjalanan berjam-jam.

"Masyarakat hari ini bingung. Bagaimana mungkin ketika anak-anak libur, MBG masih jalan, orang tua harus ke sekolah, guru tetap harus di sekolah. Ini ada kesalahan yang sangat signifikan dalam tata kelola MBG pada saat libur," ujar Media dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (26/12/2025).

Analisis Potensi Kerugian Negara yang Masif

Media menegaskan bahwa dana MBG berasal dari uang rakyat melalui pajak, bukan dari pribadi Presiden atau pejabat BGN. Oleh karena itu, pengelolaannya harus transparan dan tepat sasaran. Ia memperingatkan dua potensi kerugian negara:

  1. Penyaluran tidak tepat sasaran selama masa libur.
  2. Selisih harga (margin) jika nilai makanan yang disalurkan di bawah standar Rp10.000 per porsi.

"Margin Rp4.000 saja dari hak anak sekolah, jika dikalikan selama dua minggu libur, kerugian negara bisa mencapai Rp2,8 triliun. Ini sangat besar," paparnya.

Kritik: MBG Diuntungkan Pemilik Dapur SPPG?

Halaman:

Komentar