Ia pun menekankan, program beras Bantuan Pangan ini sangat penting untuk disalurkan ke masyarakat sebagai upaya pemerintah untuk menahan laju kenaikan harga beras.
"Saya rasa sangat penting keberadaan program penyaluran beras Bantuan Pangan ini karena selain bermanfaat bagi masyarakat, hal ini juga merupakan upaya untuk menahan laju harga yang ada saat ini," ungkapnya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi yang turut hadir mendampingi Presiden menjelaskan, saat ini pemerintah tengah bersiap untuk melakukan penyerapan beras yang berasal dari dalam negeri.
Baca Juga: Kampanyekan Ganjar-Mahfud Melalui Kesenian, Jaman DIY Pentaskan Jathilan
Ia menegaskan, penyerapan beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional merupakan prioritas pemerintah agar harga di tingkat petani tetap terjaga.
"Jadi BPS sudah memberikan Kerangka Sample Area di bulan Maret nanti produksi beras sebanyak 3,5 juta ton. Itu artinya sudah melebihi kebutuhan nasional sebanyak 2,5 juta ton. Dan perlu saya sampaikan, beras impor ini akan di stop pada saat panen raya tiba sehingga harga di tingkat petani bisa tetap baik," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi menerangkan, program beras bantuan pangan ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokmalioboro.com
Artikel Terkait
Prabowo Buktikan Komitmen Anti-Korupsi: Rp13,25 Triliun Kerugian Negara CPO Dikembalikan
Misteri 2 Kerangka di Gedung ACC Kwitang Terbakar: Suara Rintihan Minta Tolong hingga Dugaan Korban Demo
Ahmad Sahroni Ungkap Detik-detik Sembunyi di Plafon Saat Rumahnya Dijarah Massa
Cak Imin Dituding Retorika Murahan Soal Alfamart & Indomaret, Benarkah Ritel Raksasa Bunuh UMKM?