Pantauan KBA News di lokasi diskusi, awalnya Foto Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, terpasang di bagian atas sebelah kanan dan kiri backdrop acara. Namun usai acara diskusi, sejumlah aktivis menurunkan foto Jokowi dan menggantikannya dengan foto Ma’ruf Amin.
Penurunan foto tersebut atas kesepakatan seluruh peserta yang hadir di acara. Aksi tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim yang dinilai sudah mengebiri demokrasi. “Ini adalah simbolisasi dari perlawanan kita terhadap rezim yang sekarang berkuasa dan tirani,” kata Suseno, peserta diskusi.
Sementara itu, Ir KPH Adipati Bagas Pujilaksono Ph.D selaku narasumber pada acara diskusi mengkritisi pelaksanaan Pemilu 2024. Ia menilai pemilu yang seharusnya menjadi sarana memilih pemimpin bangsa secara demokratis, telah berjalan dengan penuh kecurangan.
Akademisi UGM Yogyakarta ini dengan tegas menyebut Pemilu 2024 sebagai pemilu paling brutal dalam sejarah Indonesia. “Sebelum pelaksanaan pemilu, berbagai bentuk pelanggaran aturan dan etika dipertontonkan oleh pemimpin negara,” ungkapnya.
Bagas menilai Presiden Jokowi telah melakukan berbagai intervensi, yang kemudian menyebabkan berbagai bentuk pelanggaran berat. “Termasuk dalam hal mengusung putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon pendamping Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Pemicu Banjir Bandang Sumatra
Kasus Ijazah Jokowi: Analisis Muatan Politik & Kaitannya dengan Kekecewaan Pilpres 2024
Bigmo Buka Suara: Resbob Nyaris Menilep Donasi Banjir Sumatra Rp185 Juta di Podcast Deddy Corbuzier
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Sengketa Tambang