Meski begitu, peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, menyampaikan bahwa dua fenomena tersebut tidak dapat diamati di Indonesia karena tidak melintasi wilayah Tanah Air.
“Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” ucap Farahhati, dilansir dari laman resmi BRIN, Senin, 18 Maret 2024.
Di sisi lain, gerhana pada bulan Ramadan kerap menjadi salah satu perbincangan publik. Pasalnya, fenomena langit di bulan suci umat Islam ini kerap dikaitkan dengan kedatangan Imam Mahdi, salah satu tanda kiamat. Meski begitu, beberapa orang lainnya menilai bahwa ini hanyalah fenomena alam biasa.
Lantas, pertanda apakah ada dua gerhana pada bulan Ramadan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Tanda Dua Gerhana di Bulan Ramadan
Peristiwa gerhana matahari yang bertepatan dengan bulan Ramadan disebut-sebut sebagian kalangan sebagai tanda kemunculan Imam Mahdi. Ulama besar Indonesia, Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya, pun pernah menjawab pertanyaan ini.
Melansir dari laman resmi Yayasan Al Bahjah, yayasan yang dikelola oleh Buya Yahya, sang penceramah mengatakan bahwa tidak melihat keterkaitan langsung antara gerhana matahari dengan kemunculan Imam Mahdi. Menurutnya, gerhana matahari adalah fenomena alam yang dapat diprediksi dan terjadi secara teratur.
Sedangkan kemunculan Imam Mahdi sebagai tanda kiamat, menurutnya, adalah suatu hal yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Meski begitu, Buya Yahya menegaskan bahwa tanda-tanda besar kiamat seperti kemunculan Imam Mahdi memang akan terjadi.
Artikel Terkait
Pemakzulan Gus Yahya? Kronologi Lengkap Kontroversi Israel hingga Surat PBNU
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: Fakta Hubungan dengan AKBP Basuki dan Peringatan Rekan
KPK Tegaskan Uang Rp 300 Miliar ke Taspen Bukan Pinjaman Bank, Tapi Hasil Rampasan Korupsi
John Micklethwait Bloomberg Sebut Joko Wikodo, Salah Ucap Nama Jokowi