Menurut Akbar Faizal keputusan itu akan merusak pembentukan karakter anak bangsa.
"Menteri Nadiem Makarim ‘sempurnakan’ kinerja buruknya dengan merusak tools pembentukan karakter siswa," tulis Akbar melalui akun Twitternya @akbarfaizal68.
Padahal, kata Akbar Faizal, Pramuka dapat membentuk jiwa siswa jadi tangguh.
"Nadiem anak kota yang kaya. Enggak paham yang gini-ginian. Jiwanya adalah cuan. Saya protes keras. Menteri online ini merusak karakter bangsa @jokowi," tegasnya.
Lebih lanjut mantan politisi NasDem ini menegaskan, Pramuka harus tetap menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah.
"Harus wajib. Saya produk Pramuka dari tingkat siaga hingga penegak pandega. Kita butuh ini. Anaka-anak kita sudah kehilangan orientasi akibat gadget dan online. Negara harus bersikap. Lihat dan pahami format besarnya," jelas dia.
Sebagai informasi, setelah berlakunya Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Artikel Terkait
Soedjono Hoemardani: Kisah Jenderal Dukun dan Penasihat Spiritual Soeharto
Video Penistaan Al-Quran Viral: Analisis Bahaya dan 4 Langkah Bijak Menyikapinya
Bripda G Polda Sumut Penganiaya Pengendara Motor Didiagnosis Skizofrenia, Ini Faktanya
BGN Tak Hentikan 41 Dapur MBG Milik Putri Wagub DPRD Sulsel, Ini Kata Pejabat