Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional mengecam pembunuhan tersebut.
Hendricks sendiri terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ dan menyatakan dirinya gay pada tahun 1996.
"Keluarga ILGA World sangat terkejut mendengar berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian," kata direktur eksekutif Julia Ehrt dalam sebuah pernyataan.
Hendricks mengelola lokasi yang disebut sebagai Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg dekat tempat kelahirannya, Cape Town.
Berdasarkan situs resminya, masjid itu diklaim menyediakan 'ruang aman tempat kaum Muslim queer dan perempuan terpinggirkan dapat menjalankan ajaran Islam'.
Hendricks, yang menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul 'The Radical' sebelumnya pernah menyinggung ancaman terhadap dirinya.
Namun, dia bersikeras 'kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati'.
Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, dengan sekitar 28.000 pembunuhan dalam setahun hingga Februari 2024.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
Mahfud MD Kritik Perpol 10/2025: Tabrak Putusan MK, Polisi Aktif Dilarang Isi Jabatan Sipil
Viral Mie Babi Cibadak Bandung: Pedagang Pakai Atribut Muslim Ditegur Satpol PP
Jokowi Janji Bawa Ijazah Asli ke Pengadilan, Dokter Tifa Sindir: Bikinan Pasar Pramuka?
Viral! Dito Ariotedjo Unfollow Istri, Diduga Selingkuh dengan Davina Karamoy?