Buah Apatisme: 'Keberhasilan Raja Jawa atau Bubarnya Republik 2030?'
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat Politik
(Kejahatan Reklamasi Laut yang TSM Berlanjut)
Salah satu pelajaran berharga bagi kekuatan bangsa adalah meninjau kembali mentalitas kolektif dalam perjuangan bersama.
Jika gerakan adili Jokowi tidak terealisasi—atau lebih buruk lagi, jika bangsa ini justru memilih apatis—maka moralitas dan jiwa kebangsaan kita telah tergadaikan hampir sepenuhnya kepada Jokowi.
Tak hanya sebatas pengaruh, sebagian besar aset bangsa pun kini berada dalam cengkeramannya.
Momentum untuk mereview moralitas nasional dengan kadar loyalitas kebangsaan yang tinggi telah datang.
Namun, menghadapi seorang Jokowi—yang disebut-sebut sebagai common enemy—ternyata bangsa ini justru tidak berdaya.
Bahkan setelah ia pensiun sekalipun, ketokohannya tetap menjadi momok yang menakutkan. Ia bisa diam, tapi ejekan dan pelecehan terhadap rakyat terus berlangsung.
Kini, bangsa ini berada dalam tahap ketiga bayang-bayang kekuasaan Jokowi.
Artikel Terkait
Fakta Gadai Mobil Pajero untuk Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Modus Pencatutan Harga Impor: Barang Rp 45 Juta Dicatat Cuma Rp100 Ribu
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral