Ray Dalio & Tony Blair Jadi Penasihat BPI Danantara, Pengamat Intelijen dan Geopolitik: Ancaman Kedaulatan Ekonomi Indonesia!

- Sabtu, 08 Maret 2025 | 06:25 WIB
Ray Dalio & Tony Blair Jadi Penasihat BPI Danantara, Pengamat Intelijen dan Geopolitik: Ancaman Kedaulatan Ekonomi Indonesia!

PARADAPOS.COM - Penunjukan Ray Dalio dan Tony Blair sebagai penasihat BPI Danantara, sebuah superholding yang mengelola aset bernilai ribuan triliun rupiah, menuai kritik tajam dari pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah. 


Menurutnya, keputusan ini bisa mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia dan membuka pintu bagi kepentingan asing untuk lebih dalam mengontrol aset strategis negara.


Amir Hamzah menyoroti latar belakang Ray Dalio sebagai seorang investor global yang mengedepankan pendekatan kapitalisme finansial. 


Sementara itu, Tony Blair dikenal sebagai mantan Perdana Menteri Inggris yang memiliki rekam jejak dalam mempromosikan kebijakan ekonomi liberal yang lebih menguntungkan korporasi besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.


“Ray Dalio dan Tony Blair adalah representasi dari kapitalisme global yang bertentangan dengan prinsip ekonomi Pancasila. Mereka bukan sosok yang akan memperjuangkan kepentingan rakyat, tetapi lebih kepada kepentingan korporasi asing,” ujar Amir Hamzah kepada redaksi SuaraNasional, Sabtu (8/3/2025).


Keberadaan mereka dalam struktur BPI Danantara menimbulkan kekhawatiran bahwa kebijakan yang mereka rekomendasikan akan lebih menguntungkan modal asing dibandingkan dengan penguatan ekonomi domestik yang berbasis kemandirian dan pemerataan.


Amir Hamzah juga mengingatkan publik terhadap kegagalan Tony Blair dalam menarik investor untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). 


Hingga kini, proyek tersebut masih mengalami hambatan besar dalam mendapatkan pendanaan asing.


“Tony Blair sudah gagal total di IKN, kenapa sekarang diberikan kepercayaan di BPI Danantara? Ini bisa menjadi indikasi bahwa pemerintah lebih percaya pada tokoh asing dibandingkan dengan kemampuan anak bangsa sendiri,” lanjut Amir Hamzah.


Menurutnya, kegagalan Tony Blair di IKN seharusnya menjadi pelajaran bahwa keterlibatan figur internasional tidak serta-merta menjamin keberhasilan proyek strategis nasional. 


Dalam konteks BPI Danantara, ia menilai bahwa kehadiran Blair hanya akan memperbesar pengaruh asing di dalam pengelolaan aset negara.


Halaman:

Komentar