Anies Baswedan: Pentingnya Rasionalitas dalam Memilih Pemimpin
Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini menjadi pelajaran penting dalam memilih pemimpin.
Ia menegaskan bahwa tidak ada calon yang sempurna, namun masyarakat harus lebih rasional dalam menentukan pilihan politik.
“Kita tidak akan menemukan calon yang sempurna, tetapi kita bisa membandingkan calon yang ada dan memilih yang lebih sesuai. Memilih secara rasional berarti membandingkan, mencari yang lebih baik di antara yang tersedia,” ujar Anies.
Menurutnya, dalam Pemilu 2024 banyak masyarakat yang memilih tanpa melakukan perbandingan yang matang.
“Kemarin banyak yang memilih tanpa membandingkan. Ada bantuan sembako, lalu ada ancaman, macam-macam. Itu semua sudah ditunjukkan di Mahkamah Konstitusi. Tapi ya sudah, itu sudah menjadi keputusan. Ini menjadi PR bagi kita semua,” jelasnya.
Anies juga mengingatkan agar pemimpin tidak hanya memprioritaskan aspek duniawi, tetapi juga visi dan misi negara.
“Pemimpin harus memberikan pedoman. Kita harus mengingatkan terus-menerus bahwa negeri ini tidak hanya membangun fisiknya, tetapi juga jiwanya. Kita harus mulai dari pembangunan jiwa dan raganya,” tegasnya.
Dialog Kebangsaan di Masjid Jogokariyan ini menjadi salah satu refleksi bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin di masa depan, agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Sumber: KBANews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
DPD RI Rekrut Duta Muda, Dukung Percepatan Program Asta Cita Prabowo
Bripda Waldi Tersangka Pembunuhan Dosen Erni Yuniati: Kronologi, Motif Asmara, dan Ancaman Hukuman
Pandji Pragiwaksono Terancam Denda 50 Kerbau, Ini Penyebab dan Kronologinya
Kasus Dugaan Malapraktik RSUD Depati Hamzah: Berkas Dinyatakan P21, Dokter dr. Ratna Setia Asih Tersangka