Jika Jokowi yakin dokumen itu asli, seharusnya tidak ada yang perlu ditakutkan.
Tapi hingga kini, yang muncul ke publik hanya klaim dari pejabat UGM, bukan klarifikasi terbuka atau presentasi dokumen resmi dari Jokowi sendiri.
Rismon juga menyorot sejumlah pertanyaan teknis yang belum dijawab:
1. Siapa dosen pembimbing dan penguji skripsi Jokowi sebenarnya?
2. Mengapa lembar pengesahan tidak memuat tanda tangan penguji atau dekan?
3. Apakah teknologi font Times New Roman dan printer laser sudah digunakan mahasiswa UGM tahun 1985?
4. Siapa itu Kasmudjo—pembimbing akademik atau pembimbing skripsi?
Menurut Risman, menjadi Presiden bukan hanya soal kewenangan dan kekuasaan. Itu adalah soal akuntabilitas kepada rakyat.
Di negara-negara demokratis, keaslian dokumen pendidikan adalah hal paling dasar dalam menilai integritas seorang pemimpin.
Menurut Rismon ini bukan fitnah, tetapi bagian dari hak publik untuk tahu.
👇👇
Prof. Dr. Ir. Sigit Hardwinarto, M.Agr, saksi kunci SKRIPSI dan IJAZAH PALSU JOKOWI. Lulus Kehutanan UGM Tahun 1985. Lembar pengesahan skripsi kosong tanpa tanda tangan dosen PEMBIMBING, PENGUJI, dan DEKAN!
Pernah menjabat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan KLHK pic.twitter.com/vLTp6VeFcI
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Habib Rizieq Sindir Menteri yang Remehkan Bantuan Malaysia untuk Bencana Aceh-Sumatera
Roy Suryo Desak Uji Forensik Ijazah Jokowi, Respons Pengamat: Presiden Tak Peduli
Klarifikasi Status Ayu Aulia: Tim Kreatif GBN-MI, Bukan Kemenhan
Oknum Polisi Bunuh Mahasiswi di Kalsel: Kronologi Lengkap Hubungan Intim hingga Pembunuhan