Sosok Santi, Bos Sanel Buat Geram Wamenaker dan Gubernur Riau, Disidak Malah ke Jepang

- Kamis, 15 Mei 2025 | 01:00 WIB
Sosok Santi, Bos Sanel Buat Geram Wamenaker dan Gubernur Riau, Disidak Malah ke Jepang


PARADAPOS.COM - Santi, bos agen perjalanan Sanel Tour and Travel di Pekanbaru, sukses membuat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, dan Gubernur Riau, Abdul Wahid, geram.

Sebab, saat Noel dan Abdul melakukan sidak ke Sanel Tour and Travel, Rabu (14/5/2025), Santi justru melakukan perjalanan ke Jepang.

Sidak itu dilakukan setelah Santi menjalani agenda rapat dengar bersama DPRD Riau, terkait perusahaannya menahan ijazah mantan karyawan.

Meski dibujuk Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pekanbaru, Bobby Rahmat, dan anggota Komisi V DPRD Riau, Santi kekeh ogah bertemu Noel dan Wahid.

Dari DPRD Riau, alih-alih menemui Noel dan Wahid, Santi langsung ke Bandara menjelang jadwal penerbangannya pukul 12.00 WIB.

Dikutip dari TribunPekanbaru.com, ia beralasan telanjut membeli tiket dengan rute Jepang.

Sosok Santi

Tak banyak informasi mengenai sosok Santi.

Saat Tribunnews.com mengetikkan nama Santi disertai nama perusahaannya, Sanel Tour and Travel, muncul akun LinkedIn diduga miliknya.

Akun itu bernama Santi Elfianna dan dituliskan menjabat sebagai bos Sanel Tour and Travel.

Namun, tak ada lagi informasi mengenai Santi di akun tersebut.

Sosok Santi menjadi sorotan setelah 47 mantan karyawan Sanel Tour and Travel mengaku ijazah mereka ditahan setelah mengundurkan diri.

Seorang korban, Muhammad Garry Luthi, bahkan mengaku ijazahnya ditahan, meski hanya bekerja sehari sebagai kurir ekspedisi.

Garry mengaku, ia hanya bekerja sehari karena ternyata kondisi kerja tak sesuai harapan.

Namun, saat ia hendak meminta ijazahnya kembali, justru ditolak.

"Saya ke kantor Sanel jumpa sama Ayi yang nerima ijazah saya. Tapi Ayi bilang tidak bisa. Ketus aja jawabnya. Mau ketemu bos, Santi, juga tak bisa," kisah Garry, Sabtu (26/4/2025), dilansir Kompas.com.

Upaya kedua yang dilakukan Garry seminggu kemudian juga gagal.

Ia bahkan dituntut untuk membayar denda yang disebut mencapai belasan juta rupiah.

"Kalau mau ambil harus bayar uang penalti atau denda," aku Garry.

Mengenai hal tersebut, Santi mengaku orang-orang yang melaporkannya atas tuduhan menahan ijazah, bukan karyawan Sanel Tour and Travel.

"Mereka bukan karyawan Sanel, dan kami juga tidak ada hubungannya dengan ekspedisi, tidak ada kontrak kerja."

"Perusahaan saya bergerak di bidang tour, bukan ekspedisi," kata Santi.

Meski membantah para pelapor merupakan mantan karyawannya, Santi telah menyerahkan sejumlah ijazah yang ditahan.

Penyerahan itu dilakukan Santi saat rapat dengar bersama DPRD Riau, Rabu (14/5/2025).

Kendati demikian, kasus penahanan ijazah ini masih terus bergulir.

Wamenaker Perintahkan Sanel Tour and Travel Ditutup

Absennya Santi saat Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel dan Gubernur Riau, Abdul Wahid, sidak ke Sanel Tour and Travel, Rabu, membuat Noel dan Abdul geram.

Sebab, Noel dan Abdul sudah menunggu kedatangan Santi selama satu jam.

Namun, ternyata Santi justru pergi ke luar negeri tanpa memberikan informasi kepada Noel dan Abdul.

"Kesal banget," kata Noel setelah tidak bisa bertemu Santi dalam kesempatan keduanya ke Sanel Tour and Travel, Rabu.

Ia mendesak agar Sanel Tour and Travel ditutup. Sebab, absennya Santi saat sidak, dianggap Noel tak menghargai pihak negara.

"Saya perintahkan tutup. Saya sudah dua kali datang ke sini, tapi pemilik tidak ada. Ini sangat tidak menghargai negara," tegas Noel.

Noel sendiri sebelumnya sudah sempat melakukan sidak ke Sanel Tour and Travel pada Rabu (23/4/2025).

Tetapi, saat itu, Noel juga tidak bertemu Santi.

Dalam kesempatan yang sama, Abdul juga merasa tidak dihargai oleh Santi sebab tak ditemui saat sidak.

"Kita sudah menunggu dari tadi mereka (Santi) tidak datang. Kami saja pejabat memegang kekuasaan dilayani seperti ini, apalagi karyawan," kata Abdul.

Senada dengan Noel, Abdul juga menyarankan agar Sanel Tour and Travel ditutup sementara sampai ada kabar terbaru dari Polda Riau.

"Kalau saran saya, perusahaan ini tutup sementara. Disetop sementara operasinya, sampai ada kejelasan dari pihak Polda Riau. Karena masalah ini ditangani Polda Riau juga."

"Jadi kita minta Disnaker Pekanbaru menutup sementara perusahaan Sanel ini," urai dia.

Sumber: tribunnews

Komentar