PARADAPOS.COM - Publik dikejutkan dengan kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang absen dalam peringatan Hari Lahir Pancasila.
Wajah dan leher Jokowi tampak dipenuhi bintik dan flek hitam.
Menurut pernyataan resmi ajudannya, Kompol Syarif Fitriansyah, Jokowi mengalami gangguan kulit dan sedang dalam masa pemulihan pasca kunjungan ke Vatikan.
Namun pernyataan ini langsung menuai kecurigaan dari pengamat politik dan media Asia Tenggara, Buni Yani.
Ia menilai penjelasan tersebut janggal dan tidak sesuai dengan logika medis.
“Jokowi melayat Paus ke Vatikan pada 26 April 2025, tetapi alerginya muncul pada bulan Juni. Ada jarak sekitar 1,5 bulan. Rasanya ini sangat tidak masuk akal,” ujar Buni Yani kepada media, Ahad (8/6/2025).
Ia menilai biasanya reaksi alergi terhadap zat pemicu muncul dalam hitungan jam, bukan berminggu-minggu.
“Biasanya pemicu alergi berdampak cepat. Saya sulit percaya ini hanya karena cuaca di Vatikan,” tegas mantan tahanan politik era Jokowi ini.
Artikel Terkait
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang
Perpol 10/2025: Aturan Kapolri Izinkan Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil Dikritik Langgar Putusan MK
Sjafrie vs Dasco: Pengamat Bantah Rumor Rivalitas, Sebut Dua Pilar Utama Prabowo
Krisis PBNU: Ancaman PBNU Tandingan & Desakan Muktamar Luar Biasa