Seandainya Jokowi Bukan Tamatan UGM

- Minggu, 18 Mei 2025 | 10:30 WIB
Seandainya Jokowi Bukan Tamatan UGM

Yang membuat orang yang diliputi kecurigaan, semakin menjadi-jadi kecurigaannya.


Bagaimana pula kalau mahasiswanya, bukan Jokowi? Tapi aneh juga, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, termasuk juga Muhaimin Iskandar, juga tamatan UGM. 


Kok tak ada orang yang mempertanyakan ijazahnya? Kenapa hanya Jokowi saja?


Celakanya, UGM seperti Jokowi, hanya mau membuka arsip soal Jokowi di depan Pengadilan. Berarti, UGM sejak awal, memang inginnya ke Pengadilan.


UGM siap ke Pengadilan, tapi Kasmudjo tidak. Ia tak mau berurusan dengan Pengadilan. Semua sudah diserahkan ke fakultas. 


Ini juga mencurigakan. Kenapa harus diambil alih seperti itu? Apakah kalau bersaksi sendiri-sendiri khawatir tak seragam.


Apalagi komentar Kasmudjo soal kejujuran dan pengakuannya bahwa bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi menambah kecurigaan lagi. 


Lucu. Jadi Kasmudjo ini dosen apanya Jokowi? Kasmudjo juga mengaku tak tahu menahu soal ijazah Jokowi.


Dan kenapa pula Jokowi baru saat ini mendatangi rumah Kasmudjo yang dianggap penting dalam kasus ijazah Jokowi ini? 


Inilah kalau masalah sepele dibikin rumit. Mending rumitnya satu dua orang saja. Ini tidak. Rumit satu republik kayak tak ada ujung.


Dahlan Iskan merasa menyesal sudah ikut-ikutan menulis soal ijazah Jokowi. 


Prabowo sudah menyentil, kini giliran Megawati pula yang ikut menyentil. Kalau ada ijazahnya, kenapa nggak dikasih saja? Perlihatkan saja, ini lho. Selesai. 


Kenapa susah-susah amat. Artinya banyak orang yang tidak menyetujui, kalau kasus ijazah ini harus masuk ranah hukum.


Kalau ingin memuaskan pendukung Jokowi agar Roy Suryo Cs dihukum berat, bagaimana pula bisa pendapat orang yang mengatakan ijazah seorang palsu, lalu dihukum berat? 


ustru pihak yang menyebarkan ijazah Jokowi di media sosial dan mengatakan itu ijazah asli. Dan dia ini kader PSI pula. Dian Sandi Utama. Polisi kabarnya akan memanggil dia pula.


Bisa-bisa, sampai kapanpun kasus ijazah Jokowi ini tak akan pernah selesai. Nunggu Pilpres 2029 pun tak akan selesai. 


Sejumlah pihak telah dipanggil polisi. Diperiksa berjam-jam, entah sebagai apa? Saksi atau tersangka. Bukan pula diperiksa, tapi mengklarifikasi.


Sejauh ini belum ada tersangkanya? Polisi belum mengumumkan apakah ijazah Jokowi asli atau palsu. 


Sudah sempat diumumkan ijazah Jokowi itu 90% indentik. Tapi yang 10%-nya, belum ada kabar.


Anehnya juga kalau polisi yang harus mengumumkan ijazah Jokowi itu asli atau palsu. Nanti diperiksa atau dibawa pula Pengadilan. 


Syukur-syukur keputusan Pengadilan sama dengan pengumuman polisi. Kalau tidak, makin rumit lagi.


Wajar saja, Dahlan Iskan merasa menyesal menulis soal ijazah Jokowi. Di kolong langit ini, mungkin kasus ijazah Jokowi ini adalah pertama kali dan satu-satunya. ***

Halaman:

Komentar