Tumbang Oleh Teknologi: 'Akhir Era Kebohongan Jokowi?'
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Ketika publik menggugat keaslian ijazah S-1 dan skripsi Jokowi, sang mantan Presiden hanya menyodorkan klaim: “asli.”
Namun, kali ini kebohongan—jika benar adanya—tak bisa lagi berlindung di balik panggung kekuasaan.
Lawan yang dihadapi bukan aktivis yang bisa dibungkam, bukan pula lembaga yang bisa ditundukkan.
Tapi seperangkat teknologi berbasis sains yang objektif, eksakta, dan tidak kenal takut: machine versus man.
Bagaimana bisa seseorang seperti Jokowi—yang pernah dengan enteng berdusta kepada rakyat—berlaga curang di hadapan “benda mati” yang tak bisa disuap atau digertak?
Perangkat digital forensik, alat telematika, serta sistem verifikasi data berbasis IT kini berada dalam genggaman dua sosok yang tak gentar: Dr. Roy Suryo (pakar telematika) dan Dr. Rismon Sianipar (ahli forensik digital).
Mereka tak bersenjata bintang di pundak, tapi dilengkapi integritas dan keberanian untuk menelanjangi rekayasa.
Zaman kekuasaan memang ada masa berlakunya. Dan kini, tampaknya masa Jokowi sudah lewat.
Era ‘raja bohong’ itu—gelar yang muncul dari syair rakyat dan kritik mahasiswa—berakhir bukan oleh desakan oposisi, melainkan oleh kabel tembaga dan algoritma: teknologi.
Artikel Terkait
Keluarga 4 Tewas Tragis di Sragen Ditabrak L300, Pelaku Kabur Tapi Ditangkap 7 Jam Kemudian
3 Rute Alternatif Banjir Kaligawe Semarang 2025: Hindari Macet & Genangan 70 cm!
Dugaan Kekerasan Polisi Terhadap Buruh Makassar: Kronologi Penangkapan hingga Gugatan Praperadilan
PDIP Pertanyakan Logika Pengusulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Nasib Para Reformis Bagaimana?