Chandra berharap agar proses hukum bisa berjalan secara adil dan profesional.
Ia menekankan bahwa tokoh-tokoh publik, apalagi yang pernah menjabat posisi strategis seperti jenderal TNI, memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan keteladanan.
“Kalau fitnah seperti ini terus dibiarkan, maka masyarakat akan terbiasa menerima hoaks sebagai kebenaran. Ini sangat berbahaya bagi masa depan demokrasi kita,” tambahnya.
Selain melaporkan ke Bareskrim, BJL juga akan meminta Komdigi untuk menurunkan video-video fitnah yang menyebarkan narasi serupa di berbagai platform media sosial.
Mereka juga mendorong YouTube dan TikTok untuk melakukan pemblokiran terhadap akun-akun penyebar ujaran kebencian dan hoaks bermuatan SARA serta fitnah politik.
👇👇
Apapun Caranya,
Gerombolannya
Berusaha Menyelamatkan
Karena
Mulyono Merupakan
Simbol PKI
.
-Mayjen TNI (Purn.) Syamsu Djalal
-Ahmad Khozinudin
.https://t.co/NCJAfjnA1q
.. pic.twitter.com/gucnXcUWzH
Mantan Danpuspom ABRI Syamsu Djalal Tegaskan Usulan Pemakzulkan Gibran Tidak Main-Main: Prabowo Harus Terima Saran Try Sutrisno!
PARADAPOS.COM - Mantan Danpuspom ABRI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan, usulan purnawirawan TNI untuk pemakzulan Gibran Rakabuming Raka tidak main-main.
Oleh karena itu, Syamsu Djalal meminta Presiden Prabowo Subianto mau menerima mantan wapres Try Sutrisno untuk membahas perihal usulan purnawirawan.
Hal tersebut disampaikan Syamsu Djalal dalam Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu malam (30/4/2025).
“Sekarang, Pak Prabowo itu mau nggak menerima Pak Try, Pak Try mantan Panglima ABRI, mantan wakil presiden lagi kan, itu nggak main-main kan, berapa orang jenderal yang mendanai dan berapa kolonel, itu purnawirawan TNI ya,” kata Syamsu.
Syamsu lebih lanjut mengatakan, usulan pemakzulan Wapres Gibran hanya disampaikan oleh purnawirawan TNI, tidak ada Polri.
“Jangan (berpikir) Polri, nggak ada,” kata Syamsu.
Dalam dialog, Syamsu kemudian mengungkapkan apa penyebab purnawirawan TNI mengusulkan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres.
Menurutnya, ada 3 hal antara lain putusan Mahkamah Konstitusi yang memuluskan Gibran mendaftar Pilpres 2024, dugaan kepemilikian akun fufufafa, hingga diduga menggunakan ijazah palsu.
“Itu kan sudah jelas siapa Gibran itu, fufufafa, dan itu kan lagi ramai itu ijazah palsunya, Gibran itu juga kan nggak jelas ijazahnya, kapan dia tamat universitasnya di Singapura, mungkin dia tamatan SMA itu,” ucap Syamsu Djalal.
Sebelumnya, pada Kamis (24/4/2025), Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto mengatakan, Prabowo tidak bisa langsung merespons usulan Forum Purnawirawan TNI, termasuk usulan mencopot Gibran.
"Sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI, tidak bisa serta-merta menjawab itu. Spontan menjawab tidak bisa," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Ulat di Menu MBG Diklaim Tinggi Protein, Benarkah Aman Dikonsumsi?
Ray Rangkuti Angkat Tangan Analisis Gibran: Gak Punya Kosakata Lagi
Polres Muara Enim Gagalkan Bandar Narkoba, 97 Gram Sabu dan 150 Pil Ekstasi Disita
Mahfud MD Ungkap 3 Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Whoosh: Skema B2B Berubah, Bunga 2000%, hingga KPK Turun Tangan