Israel di Titik Nadir, Jadi Negara Paling Dikucilkan di Dunia!

- Rabu, 21 Mei 2025 | 08:35 WIB
Israel di Titik Nadir, Jadi Negara Paling Dikucilkan di Dunia!

PARADAPOS.COM - Posisi internasional Israel dilaporkan mencapai titik terendah sepanjang masa. 


Hal ini mengutip pejabat Kementerian Luar Negeri Israel yang mengatakan bahwa Tel Aviv benar-benar menghadapi tsunami yang hanya akan bertambah buruk.


Yedioth Ahronoth pada Selasa malam mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri Israel yang mengatakan kali ini Israel dalam masalah besar. 


“Kita berada dalam situasi terburuk yang pernah kita alami. Ini jauh lebih buruk daripada bencana. Dunia tidak bersama kita.”


Sumber tersebut menyatakan bahwa “sejak November 2023, dunia tidak melihat apa pun selain kematian anak-anak Palestina dan rumah-rumah yang hancur,” dan menekankan bahwa Israel tidak menawarkan solusi atau rencana untuk hari berikutnya, yang ada hanya kematian dan kehancuran.


Ia kemudian memeringatkan soal  "boikot diam-diam" yang menurutnya belum pernah terjadi. 


"Hal ini akan meluas dan meningkat, dan kita tidak boleh meremehkan bahayanya." 


Dia menambahkan bahwa tidak ada seorangpun yang ingin dikaitkan dengan Israel.


Yedioth Ahronoth membahas tindakan yang diambil secara internasional terhadap Israel sehubungan dengan berlanjutnya perang pemusnahan di Jalur Gaza. 


Yang paling menonjol dari tindakan ini adalah penangguhan negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan Israel oleh Inggris. 


Surat kabar tersebut menyatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan dampak ekonomi yang serius.


Menurut surat kabar tersebut, 592 hari setelah dimulainya perang di Gaza, kedudukan Israel di dunia internasional telah mencapai titik terendah, dengan tiga sekutu utama mereka—Inggris, Prancis, dan Kanada—pada Senin malam mengancam akan menjatuhkan sanksi jika perang di Gaza terus berlanjut.


Kurang dari 24 jam kemudian, Inggris mengumumkan pembatalan negosiasi perjanjian perdagangan bebas di masa depan dengan Israel, memanggil duta besar Israel untuk London, Tzipi Hotovely, untuk meminta teguran, dan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pemukim. 


Dalam konteks ini, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa sumber-sumber di Gedung Putih juga menyatakan rasa frustrasinya terhadap pemerintah Israel. 


Halaman:

Komentar