Pakar telematika Roy Suryo mengeluarkan tantangan potong kepala hingga gantung di Tugu Monas jika kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan proyek dengan anggaran besar.
Hal itu dikatakan Roy Suryo menanggapi tudingan politikus Ali Mochtar Ngabalin terkait polemik ijazah Jokowi yang tidak junjung selesai hingga saat ini.
“Mana ada (dana) dari luar negeri. Itu benar-benar nyebelin deh. Saya tantang potong kepala atau gantung di Monas, kalau bisa nunjukin itu. Ya bohong bilang itu dana besar dari luar negeri,” tegas Roy Suryo di Podcast “To The Po!nt Aja” SindoNews pada Kamis (29/5/2025).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) juga meminta agar tudingan tersebut dibuktikan. “Katanya Profesor kok bohong. Kalau bisa dibuktikan itu adalah proyek besar, saya enggak niru orang yang gantung di Monas. Artinya, dia (Ngabalin) sanggup enggak membuktikan itu. Kalau enggak, gantung kepala dia di Monas,” katanya.
Roy menegaskan apa yang dilakukannya merupakan kecintaannya kepada Universitas Gajah Mada. Roy mengaku tidak rela almamaternya melakukan tidakan yang tidak proper.
“Lillahi ta’ala apa yang kami lakukan karena cinta kampus. Kami tidak rela Universitas Gajah Mada, almamater kami melakukan hal-hal yang tidak proper. Karena kami cinta kampus, kita pulang ke kampus kita ketemu dengan Dekan Fakultas Kehutanan ketemu dengan Wakil Rektor I, ketemu dengan Dokter Arie Sujito,” katanya.
Dalam pertemuan itu, kata Roy, dirinya meminta melihat skripsi Jokowi. Saat itu, Wakil Rektor memberikan skripsi Jokowi.
“Begitu diberikan, terus kita lihat. Nah itulah akhirnya muncul temuan-temuan yang sudah saya dan dokter Rismon sampaikan. Tanda tangan yang katanya dosen penguji Prof Dr Ahmad Soemitro itu diragukan. Bahkan yang meragukan itu adalah putrinya sendiri, Aida Greenberry. Dia bilang itu bukan tanda tangan ayahnya, namanya juga salah. Bahkan lembar pengujiannya juga tidak ada. Tidak ada nama Pa Kasmudjo di situ,” katanya.
Roy menegaskan tidak ada yang menggerakan dirinya dalam ini kasus ini. Menurut Roy, yang menggerakan semua ini adalah rasio dan petunjuk dari Alloh SWT.
“Saya pun bergerak ini, tidak ada yang menggerakkan sama sekali. Yang menggerakan ini rasio kita dan itu saya percaya betul dari Alloh. Itulah tangan-tangan Tuhan yang membuka. Siapa yang membuka, nyuwun sewu Pa Kasmojo. Beliau berkata jujur saya bukan dosen pembimbing skripsi kalau tidak dibukakan oleh Alloh,” katanya.
Sumber: sindonews
Foto: Kolase Roy Suryo, Monas dan Ali Mochtar Ngabalin/Net
Artikel Terkait
Sosok Edi Suranta Gurusinga, Mantan Polisi yang Jadi Bandit Kini Dikaitkan Kasus Pembacokan Jaksa
Jaja Mihardja Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Pingsan dan Menggigil
Ijazah Palsu dan Mati Langkah Jokowi
BPKB Elektronik Resmi Diterapkan untuk Kendaraan Roda Empat Baru, Mutasi Kendaraan cuma Butuh Sehari!