Birokrasi Absurd, Institusi Tak Bernyali
Apa yang terjadi setelah itu tak kalah ironis. Lembaga-lembaga negara ikut larut dalam permainan ini.
UGM tidak secara terbuka menunjukkan dokumen otentik yang bisa mematahkan keraguan. KPU dan Bawaslu menghindari substansi dan fokus pada prosedur.
Mahkamah pun menjauh dari debat. Media arus utama hanya sesekali menyinggung, lalu segera melupakannya, seolah takut reputasi kekuasaan bisa menular jadi aib.
Pemerintah seolah membeli pelana baru untuk kuda mati itu, bahkan memamerkannya dalam acara seremonial.
Para juru bicara berbicara tentang etika, kesantunan, dan konspirasi—namun tetap tidak memperlihatkan bukti.
Sebuah tim investigasi imajiner seakan sedang bekerja, padahal semua orang tahu, tidak ada yang sedang diselidiki selain publik yang mulai berpikir.
Menolak Turun adalah Awal dari Keruntuhan
Kekuasaan yang terlalu lama berdiri di atas ketakutan akan kejujuran adalah kekuasaan yang perlahan membusuk dari dalam.
Ketika seorang pemimpin tidak berani membuka masa lalunya, maka apapun kebijakan dan pencapaiannya menjadi rapuh.
Kredibilitas publik tidak dibangun di atas popularitas, tapi pada integritas. Dan integritas dimulai dari hal-hal paling mendasar—seperti kejujuran tentang ijazah.
Mengubah definisi “mati” agar kuda terlihat masih hidup adalah tindakan licik, bukan cerdas.
Dan membungkam orang-orang yang bertanya bukanlah tindakan kepemimpinan, tapi bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi.
Penutup
Seorang pemimpin bukan hanya dituntut untuk membangun jalan, jembatan, atau gedung pencakar langit.
Ia dituntut untuk membangun kepercayaan. Dan kepercayaan itu tidak dibangun melalui pencitraan, tetapi melalui kejujuran.
Ketika Joko Widodo menolak menunjukkan ijazah aslinya, maka yang ia pertahankan bukan kehormatan, melainkan kebohongan.
Dan bangsa ini, tanpa sadar, sedang diajak untuk terus menunggangi seekor kuda yang sudah mati. Sudah saatnya kita turun. Sudah saatnya kita katakan: cukup.
Ini adalah cermin. Jika Anda tidak menyukai bayangannya, jangan pecahkan cerminnya—ubahlah wajahnya. ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
5 Rekomendasi Kunci Kongres III Projo & Transformasi Dukungan ke Prabowo
Polisi Gerebek Tambang Emas Ilegal di Sungai Setingkat Riau, 7 Rakit Disita
Viral Folder Future House Hamish Daud & Sabrina Alatas: Fakta dan Klarifikasi Raisa
KKB Serang Warga di Yahukimo: Modus Pura-Pura Beli BBM & Kronologi Lengkap