Media sosial diguncang viralnya sebuah foto yang diduga memperlihatkan seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, tengah asyik menghisap sabu.
Foto tersebut beredar luas di media sosial dan memicu kemarahan publik, sekaligus menimbulkan pertanyaan serius tentang lemahnya sistem pengawasan di balik jeruji besi. Foto tersebut pertama kali diunggah oleh akun anonim dalam grup Facebook publik Lampung Utara Bangkit Bersama.
Tampak seorang pria sedang mengisap sabu dengan santai. Keterangan yang menyertai foto menyebut identitas pelaku sebagai “Alrado” atau “Nando,” yang diduga merupakan salah satu bandar narkoba aktif di dalam Lapas.
Unggahan ini langsung menuai reaksi keras dari warganet. Salah satu komentar menuliskan:
"Jadi pekerjaan di lapas itu, khususnya para polpas-polpasnya, ngapain?"
Sementara akun lain, Ronggo Klebat, menuding keterlibatan oknum petugas: "Sumber kerusakan ini bukan para napi, tapi petugas lapas. Mereka seharusnya membina, bukan memanfaatkan napi demi keuntungan pribadi."
Jika dugaan ini benar, maka kasus ini tidak bisa lagi dianggap sebagai kelalaian semata, melainkan sebuah bentuk pembiaran sistematis oleh aparat yang justru bertanggung jawab menjaga ketertiban dan integritas di dalam Lapas.
Lapas yang seharusnya menjadi tempat pembinaan dan rehabilitasi justru dituding berubah menjadi “zona nyaman” bagi para pelaku kejahatan narkotika. Tidak mungkin narkoba bisa masuk dan beredar di dalam Lapas tanpa adanya celah, kelengahan, atau bahkan dugaan keterlibatan dari pihak internal.
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Lapas Kelas IIA Kotabumi, Sudirman Jaya, belum memberikan keterangan resmi.
Sumber: okezone
Foto: Napi di Lapas Kotabumi Lampung Pakai Sabu (foto: dok ist)
Artikel Terkait
Binance merekomendasikan: Penambangan awan netral karbon SunnyMining, dapatkan $13.000 sehari dengan mudah hanya dengan satu klik
Binance recommends: SunnyMining carbon neutral cloud mining, easily earn $13,000 a day with one click
Susi Pudjiastuti Bongkar Fakta Tambang Swasta di Raja Ampat, Sindir Balik Menteri ESDM Bahlil
Kita Gagal Mendengar: Raja Ampat dan Ancaman Nyata atas Persatuan Indonesia