Tak banyak hadangan ketika Johny pertama kali merampok. Mungkin karena para pegawai toko begitu ketakutan ditodong senjata api atau mungkin saat itu belum ada sistem keamanan yang canggih.
Dari hasil perampokkan tersebut, Johny dan geng berhasil mengantongi sekitar 2 kg emas.
Selama karier perampokannya, ia bersama kawanannya juga berhasil merampok toko emas di Kawasan Roxy (4 kg), toko emas Ibuko dan Sinar Jaya Sawah Besar (5,5 kg), toko emas Garuda (1,5 kg), serta toko emas Sinar Harapan (3 kg) yang semuanya berada di kawasan Jakarta.
Jika dihitung dengan semua emas yang diperoleh dari hasil “proyek” kecil mereka, total Johny telah mengumpulkan 129 kg emas.
Hebatnya, ia membagikan semua hasil perampokannya tersebut kepada warga miskin. Baik itu Jakarta Selatan, Utara, Timur, semuanya.
Kebaikannya juga sudah terlihat ketika ia melancarkan aksi jahatnya. Dalam menjalankan setiap aksinya, ia berprinsip untuk tak pernah melukai korban, terutama pegawai atau pelayan toko.
Cukup menakut-nakuti mereka dengan letusan senjata api. Ia juga tak mau membabat habis semua emas atau harta yang ada.
Seumpama di toko tersebut ada total emas seberat 5 kg, ia ambil 2 atau 3 kg, dan membiarkan sisanya.
Oleh karena itu pula, tak heran jika selama merampok Johny tak pernah merenggut nyawa orang lain.
Sepandai-pandainya tupat melompat, pasti suatu saat akan jatuh juga. Johny akhirnya berhasil diringkus pada tanggal 26 April 1979. Pengadilan memutuskan untuk menjatuhinya 14 tahun hukuman penjara.
Setelah bebas, ia kemudian ditawari untuk bermain film. Sebuah film berjudul Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana (1987) adalah sebuah film yang mengangkat kisah hidupnya.
Film ini terinspirasi juga dari kisah pelarian Johny dari Nusakambangan pada tahun 1982 yang berakhir gagal bagi Johny.
Beberapa film Johny yang lain adalah Badai Jalanan (1989), Misteri Cinta (1989), Diskotik D.J (1990), Daerah Jagoan (1991) dan masih banyak lagi.
Di film-film tersebut, Johny berperan sebagai seorang pemain utama maupun pemain figuran.
Ada juga sebuah kisah unik lain dari Johny Indo. Usai ia memeluk agama Islam sekitar tahun 90an dan memiliki nama Islam: Umar Billah, ia bercerita bahwa ia pernah ditawari naik haji oleh seorang pangeran Arab keturunan Raja Fahd.
Dalam kisah yang ia ceritakan di Lapas Bengkulu kepada 30 warga binaan, ia menuturkan bahwa saat ia ia sedang membersihkan sampah di selokan kampung yang sudah menumpuk dan berbau busuk.
Kemudian lewatlah pangeran tersebut (yang tak disebutkan namanya) karena heran ada seorang pria bertato yang memunguti sampah.
Sempat terjadi perdebatan singkat perihal tato johny saat itu sebelum akhirnya sang pangeran pergi.
Namun, usai pertemuan tersebut, sang pangeran Arab justru kembali dan langsung menjemput Johny dengan jet pribadi dan memberangkat haji dengan layanan super-VVIP.
Itulah sebuah kisah singkat nan menginspirasi dari seorang perampok yang dulu disegani dan ditakuti di seantero Jakarta.
Sumber: Boombastis
Artikel Terkait
Viral Folder Future House Hamish Daud & Sabrina Alatas: Fakta dan Klarifikasi Raisa
KKB Serang Warga di Yahukimo: Modus Pura-Pura Beli BBM & Kronologi Lengkap
Korban Longsor Trenggalek 2025: 4 Tewas, 1 Selamat | Kronologi & Update Terbaru
KKB Serang Warga di Yahukimo: Kronologi dan Ciri-Ciri Pelaku Terekam CCTV