Sementara kapal tongkang Dewi Iriana juga kebanyakan dimiliki oleh IMC Pelita Logistik beserta anak usahanya. Berikut daftarnya:
- JKW Mahakam 1: PT Pelita Samudera Sreeya
- JKW Mahakam 2: PT Glory Ocean Lines
- JKW Mahakam 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- JKW Mahakam 5: PT Sinar Pasifik Lestari
- JKW Mahakam 6: PT Pelita Samudera Sreeya
- JKW Mahakam 7: PT Permata Lintas Abadi
- JKW Mahakam 8: PT Sinar Pasifik Lestari
- JKW Mahakam 10: PT Pelita Samudera Sreeya
- Dewi Iriana 1: PT IMC Pelita Logistik Tbk
- Dewi Iriana 2: PT Pelita Samudera Sreeya
- Dewi Iriana 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- Dewi Iriana 5: PT Pelita Samudera Sreeya
- Dewi Iriana 6: PT Sinar Pasifik Lestari
- Dewi Iriana 8: PT Permata Lintas Abadi
Klarifikasi PT IMC Pelita Logistik
PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) juga telah membantah terkait keberadaan kapal dengan nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang diduga terafiliasi dengan kegiatan pertambangan di Raja Ampat.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menjelaskan bahwa perseroan adalah perusahaan jasa logistik laut yang bergerak di bidang angkutan barang curah, khususnya produk mineral melalui penyewaan kapal kepada berbagai klien di Indonesia.
Kegiatan usaha tersebut dilakukan berdasarkan kontrak kerja dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Perseroan ingin menegaskan bahwa tidak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan, termasuk yang berada di wilayah Raja Ampat. Peran Perseroan murni sebagai penyedia jasa transportasi laut, dan kegiatan operasional kapal-kapal kami dilakukan oleh penyewa berdasarkan kebutuhan logistik mereka," jelasnya, dikutip Selasa (10/6).
Manajemen juga mengungkapkan, penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dilakukan oleh perseroan berdasarkan pertimbangan internal dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun, serta mengacu pada wilayah operasional di Kalimantan Timur, khususnya sekitar Sungai Mahakam.
Selain itu, perusahaan juga menegaskan bahwa dokumentasi yang beredar di media sosial terkait operasional kapal di sekitar Pulau Gag, Raja Ampat, merupakan dokumentasi lama dan tidak mencerminkan kondisi operasional saat ini.
"Kapal yang disebut dalam pemberitaan saat ini sedang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur dan tidak terkait dengan aktivitas pengangkutan di wilayah Raja Ampat," lanjut manajemen.
Sumber: Kumparan
Artikel Terkait
Ribuan Kader GPA Berikrar Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran & Sukseskan Asta Cita
Fakta Aksi Joget DPR di Sidang Tahunan 2025: Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Pipa PPR RIIFO Halal & NSF 51: Solusi Air Bersih & Aman untuk Keluarga
Budi Arie Setiadi Ungkap Alasan Pilih Gerindra, Ini Pertanyaan Menohok dari Prabowo