Untuk itu, Polri mengajukan tambahan anggaran untuk 2026 sebesar kekurangan tersebut.
"Sehingga pada Tahun Anggaran 2026 Polri mengusulkan kembali kekurangan tersebut untuk dialokasikan pada pagu anggaran atau alokasi anggaran tahun anggaran 2026," katanya.
Bantah Pemborosan Anggaran
Sebelumnya, Direktur Utama PT Sari Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja menyanggah anggapan pembentukan unit robot polisi merupakan pemborosan anggaran.
Selaku operator yang bekerja sama dengan Polri untuk unit canggih tersebut, Yohanes menyebut kepolisian tak mengeluarkan anggaran sepeserpun.
Sebab, kerja sama polisi dengan Sari Teknologi bukanlah urusan bisnis.
Yohanes menyebut pihaknya secara sukarela membentuk unit polisi robot untuk tujuan riset.
"Apa-apa bilang katanya pemborosan anggaran. Polri tidak memboroskan anggaran. Kualitasnya ini barang-barang kami, bukan barang-barangnya Polri," ujar Yohanes di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Yohanes mengatakan, setelah riset selesai, baru ada kemungkinan adanya kerja sama dengan proyeksi bisnis.
Namun, untuk saat ini pihaknya menggandeng Polri untuk keperluan riset pengembangan robot.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
KPK Usut Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Perkembangan Terkininya
Oknum Polisi di Lampung Ditangkap Usai Curi Mobil Dinas Rekannya, Ini Kronologi Lengkapnya
BNPB Tambah Armada Pesawat Modifikasi Cuaca, Banjir Semarang Masih Belak Surut
Daftar Lengkap Rotasi Kapolda Baru: Kapolri Pimpin Sertijab 5 Pejabat Tinggi Polri