Benarkah Andini Permata Bikin Video Syur dengan Bocil? Ini Fakta Viral yang Bikin Geger Media Sosial

- Selasa, 08 Juli 2025 | 13:40 WIB
Benarkah Andini Permata Bikin Video Syur dengan Bocil? Ini Fakta Viral yang Bikin Geger Media Sosial


Nama Andini Permata tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial usai narasi yang menyebutkan video berdurasi 2 menit 31 detik bikin heboh media sosial.

Video tersebut pertama kali mencuat di platform TikTok dan X (Twitter), kemudian menyebar ke berbagai grup di Telegram. Lantas, benarkah Andini Permata membuat video syur?

Video yang diduga menampilkan sosok perempuan bernama Andini Permata bersama seorang anak laki-laki ini langsung memicu kontroversi.

Bukan hanya karena durasi dan isi videonya yang dianggap janggal, tapi juga karena tidak adanya informasi jelas tentang siapa Andini Permata sebenarnya.

Dalam video yang kini ramai diburu, perempuan yang disebut sebagai Andini Permata terlihat berjoget dengan gaya ekspresif diiringi musik jedag-jedug khas TikTok.

Ia tampak mengenakan berbagai kostum, seperti daster rumahan, pakaian bergaris hitam-putih, hingga baju menyerupai kostum pelayan.

Yang menjadi sorotan bukan hanya penampilan Andini, melainkan juga kehadiran seorang anak laki-laki yang disebut-sebut sebagai adiknya.

Anak tersebut tampak berada di lokasi yang sama dalam video, namun ekspresinya justru menimbulkan tanda tanya besar.

“Siapa anak itu? Kenapa bisa ikut dalam video seperti itu?” tulis seorang warganet dalam kolom komentar TikTok.

Tanpa penjelasan konteks yang jelas, banyak yang berspekulasi bahwa video tersebut melanggar norma, bahkan hukum.

Warganet pun ramai memburu tautan versi lengkapnya, sehingga muncul fenomena “perburuan link Andini Permata”.

Meski sudah viral, hingga kini belum ada konfirmasi resmi tentang siapa sebenarnya Andini Permata. Tidak ditemukan juga akun media sosial yang terverifikasi, profil publik, ataupun jejak digital lain yang menunjukkan bahwa dia adalah figur publik, influencer, atau selebgram.

Beberapa netizen menduga nama tersebut hanya digunakan sebagai clickbait, atau bahkan sekadar alias untuk menyamarkan identitas asli pelaku dalam video tersebut.

“Bisa jadi Andini Permata itu nama fiktif. Banyak akun abal-abal pakai nama itu buat nyebar link video,” tulis pengguna X.

Namun yang jelas, video tersebut telah tersebar dalam berbagai versi—baik potongan maupun versi penuh—melalui channel Telegram, situs tidak resmi, hingga dark web.

Pakar keamanan siber memperingatkan bahwa mengakses link yang menawarkan "full video Andini Permata" bisa berakibat fatal.

Kebanyakan link tersebut hanyalah jebakan berisi malware atau bagian dari skema penipuan digital.

Berikut beberapa ancaman yang mengintai:

- Pencurian data pribadi

Link video sering digunakan untuk menyebarkan trojan, spyware, atau virus yang bisa mengambil informasi dari perangkat korban.

- Pemerasan digital

Penjahat siber bisa menakut-nakuti pengguna dengan ancaman menyebarkan rekaman akses atau data pribadi.

- Jeratan hukum

Menyimpan atau menyebarkan konten asusila apalagi yang melibatkan anak di bawah umur dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan UU ITE dan UU Perlindungan Anak.

- Kerusakan reputasi

Hanya dengan membuka konten tersebut, pengguna bisa kehilangan privasi dan reputasi, apalagi jika terekam melakukan tindakan ilegal.

Lemahnya Literasi Digital

Kasus viralnya nama Andini Permata menunjukkan lemahnya kemampuan masyarakat dalam memverifikasi informasi yang mereka temui di media sosial.

Konten yang sensasional dan kontroversial kerap kali langsung dipercaya dan disebarkan, tanpa memeriksa fakta sebenarnya.

Menurut pengamat media sosial, algoritma platform seperti TikTok dan X memperparah keadaan dengan mendorong konten berengagement tinggi ke lebih banyak pengguna.

Inilah sebabnya, video yang disebut sebagai video syur Andini Permata bisa begitu cepat menyebar dan membuat geger jagat maya.

Bahkan jika terbukti bahwa nama Andini Permata hanyalah pseudonim, penyebaran informasi tanpa dasar ini tetap berbahaya dan dapat dikategorikan sebagai doxing digital.

Sebagai pengguna aktif media sosial, penting untuk bijak dalam menghadapi tren viral. Jangan sembarangan mengeklik atau membagikan konten yang belum jelas asal-usulnya.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

- Hindari klik tautan mencurigakan dari akun anonim atau grup tidak resmi.
- Laporkan konten asusila, eksploitasi anak, atau kekerasan kepada pihak berwenang.
- Verifikasi sumber informasi sebelum menyebarkannya.
- Jaga data pribadi dari ancaman siber.
- Gunakan akal sehat dan empati digital saat melihat konten yang bersifat pribadi atau sensitif.

Lantas, Benarkah Andini Permata Bikin Video Syur?

Pertanyaan ini masih menjadi misteri. Belum ada informasi valid mengenai identitas asli perempuan dalam video, dan belum diketahui apakah video tersebut sengaja dibuat atau merupakan rekaman pribadi yang bocor.

Namun yang pasti, kasus video Andini Permata menjadi peringatan keras akan pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam bermedia sosial.

Sampai ada klarifikasi resmi, sebaiknya masyarakat tidak ikut menyebarkan atau mencari-cari link video tersebut demi menghindari jeratan hukum maupun risiko siber lainnya.

Sumber: suara
Foto: Perempuan yang disebut-sebut Andini Permata di media sosial. [Dok. Istimewa]

Komentar