👇👇
TAGS
Pengangkatan Ade Armando dikritisi
Penceramah Ustaz Hilmi Firdausi mengkritik pengangkatan Ade Armando sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power (PLN NP)
Perusahaan tersebut diketahui merupakan anak usaha PT PLN (Persero)
Hilmi menyebut, diangkatnya Ade Armando sebagai komisari di perusahaan pelat merah itu sebagai 'janji politik yang terpenuhi'
Sebagai catatan, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pernah berjanji bakal menyediakan 19 juta lapangan kerja apabila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden
Janji tersebut kemudian digugat banyak pihak karena nyatanya, saat keduanya memimpin, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) makin merajalela.
"Alhamdulillah, satu lagi janji politik membuka lapangan kerja terpenuhi. Kali ini, bukan buat rakyat jelata, tapi buat Bang Ade, yang resmi jadi Komisaris PLN," tulis Hilmi dikutip dari akun X miliknya, Senin (7/7/2025)
Hilmi kemudian menyoroti track record Ade Armando yang dianggap penuh kontroversi, bukan prestasi
"Iya Bang Ade, yang dulu viral bukan karena prestasi, tapi karena celananya raib saat demo. Yang ngomong Alquran bisa dibawain hip-hop, dan ngafal Quran katanya gak relevan. Tapi rupanya nyenggol agama gak datengin jabatan, nyenggol penguasa baru dapet jatah komisaris," ungkapnya
Hilmi juga menyinggung pernyataan Ade Armando belum lama ini, yang menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terbaik sepanjang Republik Indonesia berdiri
"Dulu nyebut Wapres terbaik sepanjang sejarah, eh sekarang dikasih jabatan. Kalau dia nyebut Wapres terbaik di galaksi, mungkin udah dikasih jadi Komisaris BUMN Listrik Luar Angkasa. Apa boleh buat, inilah politik. Kita rakyat cuma bisa tepuk jidat sambil bayar listrik yang terus naik. Dan semoga Bang Ade bisa jaga amanah. Minimal, jangan sampai kesetrum sutet pas rapat," tandasnya
👇👇
TAGS2
TAGS3
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Jusuf Hamka Menggugat Hary Tanoe di Pengadilan: Pengakuan Pahit Korban Kezaliman Bisnis
Dharma Pongrekun: Ingin Jadi Polisi yang Baik, Tapi Kenyataannya Tak Semudah Itu?
Yusuf Muhammad Kritik Respons Gibran Soal CPNS: Dinilai Kosong dan Minim Optimalisasi
Dina Meninggal Dunia, Fitnah Heryanto Menghantui: Fakta atau Rekayasa?