Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS

- Jumat, 25 Juli 2025 | 02:20 WIB
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS


Malam pengajian yang seharusnya sakral berubah menjadi ladang pertumpahan darah.

Bentrokan brutal yang pecah di acara tabligh akbar Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pemalang tidak hanya meninggalkan korban luka, tetapi juga pertanyaan besar yang menggantung di benak publik yakni siapa dalang di balik penyerangan ini?

Apakah ini murni gesekan ideologis spontan, atau sebuah aksi massa yang terencana?

Insiden yang menyebabkan sedikitnya lima orang terluka akibat sabetan senjata tajam ini kini memasuki babak baru.

Habib Rizieq Shihab, dari atas panggungnya, telah mengeluarkan ultimatum keras, menuntut negara untuk mengusut tuntas dan menangkap para pelaku penyerangan.

Di balik hujan batu dan teriakan massa, sebuah skenario yang lebih terstruktur mulai terkuak.

Pertanyaan krusial kini bukan lagi apa yang terjadi, melainkan siapa yang menggerakkannya? Lupakan narasi bentrokan spontan.

Fakta-fakta di lapangan justru melukiskan gambaran sebuah operasi yang terencana.

Laporan menyebut adanya 'tangan dingin' pimpinan daerah PWI-LS yang mengoordinir pergerakan.

Bukti paling telak?

Sebuah 'surat permohonan' aksi yang menjadi jejak fisik dari niat untuk mengerahkan ratusan orang.

Pola ini diperkuat dengan adanya titik kumpul terpusat sebelum massa bergerak yakni sebuah taktik klasik dalam aksi terorganisir.

Semua ini mengarah pada satu kesimpulan mengerikan: upaya pembubaran paksa itu memiliki komando.

Aksi yang diawali dengan penolakan ideologis ini telah dipersiapkan, meskipun mungkin tidak ada yang mengantisipasi akan berakhir sebrutal ini.

Bentrokan fisik pecah sesaat sebelum rombongan utama Habib Rizieq tiba di lokasi. Seorang saksi mata, Ahmad (50), memberikan gambaran visual yang mengerikan tentang pertempuran jalanan tersebut.

"Rombongan orang-orang berbaju putih mengejar orang-orang berbaju hitam," ujarnya.

Kesaksian ini melukiskan bagaimana massa FPI yang berpakaian putih saling serang dengan massa PWI-LS yang mayoritas mengenakan pakaian gelap.

Jalanan di sekitar Desa Ambowetan berubah menjadi arena kejar-kejaran dan saling lempar batu, botol, hingga potongan kayu.

Aparat keamanan yang mencoba menjadi penengah justru ikut menjadi korban, menunjukkan betapa intensnya amarah kedua kubu.

Setelah situasi berhasil diredam oleh aparat, Habib Rizieq Shihab menggunakan mimbar ceramahnya untuk memberikan respons langsung.

Di hadapan ribuan jamaahnya, ia tidak hanya melanjutkan dakwahnya, tetapi juga menyuarakan tuntutan keadilan yang keras.

Habib Rizieq mendesak negara untuk tidak tinggal diam. "Ia juga meminta aparat keamanan menindaklanjuti kasus ini secara hukum," ujarnya.

Penyelidikan mendalam untuk mengungkap siapa "dalang" di balik pengerahan massa dan siapa pelaku penyerangan bersenjata tajam menjadi pertaruhan wibawa hukum di mata publik.

Sumber: suara
Foto: Habib Rizieq Shihab (HRS)/Net

Komentar