Keputusan MA menolak PK menjadi pukulan telak terakhir bagi kubu Moeldoko. Partai Demokrat menyebut kemenangan itu sebagai bukti bahwa kebenaran dan demokrasi masih berdiri tegak di Indonesia.
“Ini bukan hanya kemenangan Demokrat, tapi kemenangan demokrasi Indonesia,” ujar Herzaky Mahendra Putra, Kepala Bakomstra DPP Demokrat.
Kini, di tengah isu yang kembali menyinggung Jokowi, ingatan publik soal kudeta internal Demokrat kembali mencuat—menandakan bahwa memori kolektif rakyat belum benar-benar hilang atas peristiwa tersebut.
'Partai Biru' Disebut Jadi Dalam Isu Ijazah Jokowi, Demokrat Ancam Tempuh Jalur Hukum!
Polemik panas isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menyeret nama baru dan memicu potensi perang politik.
Partai Demokrat meradang setelah dituding sebagai "partai biru" yang bermain di balik layar, sebuah tuduhan yang membuat partai berlambang mercy itu mempertimbangkan langkah hukum.
Kegeraman Demokrat disuarakan langsung oleh Wakil Ketua Umum, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ia menegaskan bahwa partainya tidak akan tinggal diam atas fitnah yang secara sengaja mencemarkan nama baik mereka.
Ibas menyatakan pihaknya tengah serius mengkaji opsi untuk membawa penebar narasi palsu ini ke meja hijau.
“Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapa pun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai kami melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif,” kata Ibas melalui keterangan tertulisnya, Senin, 28 Juli 2025.
Putra kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini meminta semua pihak untuk menghentikan praktik adu domba dan penyebaran tuduhan tanpa dasar.
Menurutnya, jika memang ada masalah hukum terkait dokumen pribadi, penyelesaiannya harus melalui jalur penegak hukum, bukan dengan menciptakan opini liar di media sosial.
“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan. Kami juga mendorong Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait untuk membuka ruang klarifikasi secara baik agar tidak ada ruang bagi adu domba, fitnah, dan penggiringan opini sesat," kata Ibas.
Tudingan yang menyulut amarah Demokrat ini pertama kali dihembuskan oleh Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan.
Dalam sebuah pernyataan, Ade menyebut ada tokoh politik besar dari partai berwarna biru yang menjadi dalang di balik polemik ijazah Jokowi, meski ia tidak menyebut nama secara spesifik.
Sebagai informasi, Ade Darmawan adalah sosok yang sebelumnya melaporkan pakar telematika Roy Suryo dan kawan-kawan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong terkait isu ijazah palsu yang sama.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kebakaran Gerai Ayam Goreng di Salatiga: Diduga Tabung Gas Bocor Saat Penggantian
KKB Aniaya Warga Sulsel di Yahukimo: Kronologi & Respons Polisi
Perampok Nenek 75 Tahun di Brebes Dihajar Massa, Mobil Avanza Ringsek
Waspada Bahaya Micro Sleep! Suzuki Ertiga Tabrak Pejalan Kaki di Bangkalan, 1 Luka Berat