"Saya tertarik untuk melakukan klarifikasi karena setiap kali saya memberikan ceramah ke mana-mana selalu yang pertama kali ditanya adalah terkait dengan itu yang mana kalau saya simpulkan merendahkan martabat Universitas Gajah Mada," ujar Suryono.
Ia kemudian menceritakan pertemuannya dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM pada 19 Juli 2025. Apa yang ia temukan di sana membuatnya terperangah.
Menurut Suryono, Dekan Fakultas Kehutanan UGM menunjukkan dokumen lengkap terkait Jokowi yang kuliah di UGM.
"Terkait dokumennya yang disajikan Dekan Fakultas Kehutanan sangat luar biasa sejak beliau (Jokowi) mendaftar, membayar SPP, KRS dan seterusnya sampai dengan ijazah," bebernya.
Tidak hanya dokumen, pelaku-pelaku yang terjadi saat itu ada yang satu angkatan dengan Jokowi atau alumninya juga hadir memberikan kesaksian. Ada juga yang mengambil foto saat Jokowi wisuda.
Memang dia mengakui ijazah Jokowi yang disajikan Dekan Fakultas Kehutanan UGM berupa salinan atau fotokopi bukan ijazah asli.
"Yang namanya ijazah asli itu ada di institusi atau ada pada diri kita? Tentu ada pada diri kita, bukan pada institusi. Yang ada hanyalah sekedar apa? Jadi salinan ataupun fotokopi," ujarnya.
Pengalaman melihat langsung seluruh bukti dan bertemu dengan para saksi sejarah itu telah meningkatkan keyakinannya ke level tertinggi.
"Dan saya telah menyaksikan sendiri dokumennya. Jadi lengkap. Begitu juga terkait dengan kesaksian orang-orang yang mengalami peristiwa sejarah itu. Sehingga yang tadinya saya ilmul yakin naik pada dataran yang lebih tinggi menjadi ainul yakin karena melihat sendiri terkait apa jadi dokumen itu," tegasnya.
Ia menutup dengan sebuah panggilan moral yang kuat, mendesak seluruh sivitas akademika dan masyarakat untuk berani menyuarakan kebenaran.
Karena jika kebenaran didiamkan, kebohongan yang didukung oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) akan menang.
Ia khawatir, jika ini dibiarkan, citra UGM akan hancur lebur di mata publik.
"Ya, nanti bisa jadi timbul kesimpulan UGM jual beli ijazah. Ini yang terjadi di masyarakat ya. UGM tanpa kuliah pun bisa apa? Jadi meluluskan," pungkasnya dengan nada penuh kekhawatiran.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Fakta Gadai Mobil Pajero untuk Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Modus Pencatutan Harga Impor: Barang Rp 45 Juta Dicatat Cuma Rp100 Ribu
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral