Untuk kesekian kalinya, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia kembali angkat bicara menanggapi isu ijazah palsu yang terus menerus menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sikap tegas dan berulang dari orang nomor satu di UGM ini memicu pertanyaan, mengapa UGM begitu getol membela keaslian ijazah sang mantan presiden?
Melalui sebuah video resmi yang diunggah di kanal YouTube Universitas Gadjah Mada pada Jumat (22/8/2025), Ova Emilia dengan lugas menegaskan status Jokowi sebagai lulusan sah dari salah satu universitas terbaik di Indonesia itu.
"UGM sudah menyatakan beberapa kali secara tegas bahwa Joko Widodo adalah alumni Universitas Gadjah Mada," ujar Ova, dikutip Selasa (26/8/2025).
Lebih dari sekadar pengakuan, Ova membeberkan tiga alasan fundamental mengapa UGM begitu yakin dan berani pasang badan, yang sekaligus menjawab rasa penasaran publik.
1. Semua Dokumen Kuliah Jokowi Lengkap dan Autentik
Alasan utama UGM adalah kepemilikan bukti yang tak terbantahkan. Ova menyatakan bahwa universitas menyimpan seluruh dokumen autentik yang merekam jejak akademik Jokowi secara rinci, mulai dari proses penerimaan, kegiatan perkuliahan di jenjang sarjana muda dan sarjana, pelaksanaan KKN, hingga prosesi wisuda.
"Informasi yang lebih rinci telah dirilis dalam bentuk podcast," kata Ova, menunjukkan transparansi data yang dimiliki UGM.
2. Tanggung Jawab UGM Sudah Tuntas Sejak 1985
Ova Emilia menegaskan bahwa mandat negara kepada UGM adalah menyelenggarakan pendidikan. Menurutnya, tugas dan tanggung jawab UGM terhadap seorang mahasiswa bernama Joko Widodo telah selesai dan tuntas setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus dan menerima ijazah.
"Hal ini juga berlaku kepada alumni UGM yang bernama Joko Widodo," tutur Ova.
Dia menjelaskan bahwa Jokowi secara resmi dinyatakan lulus dari Fakultas Kehutanan pada 5 November 1985 dan telah menerima ijazah aslinya saat diwisuda pada 19 November 1985. Sejak saat itu, bola sepenuhnya ada di tangan alumni.
3. Ijazah Asli Milik Alumni, Penggunaannya Tanggung Jawab Pribadi
Ini menjadi poin kunci dari pembelaan UGM. Ova menegaskan bahwa satu-satunya pihak yang memegang ijazah asli adalah alumni itu sendiri, dalam hal ini adalah Jokowi. Oleh karena itu, segala hal yang terjadi setelah kelulusan menjadi tanggung jawab penuh sang alumni.
"Hal-hal yang terjadi setelah proses pendidikan dan kelulusan tahun 1985 di UGM termasuk pemanfaatan dan perlindungan terhadap ijazah merupakan tanggung jawab yang bersangkutan (Jokowi) sebagai seorang alumni," kata Ova.
Dengan kata lain, UGM menjamin keaslian dokumen yang mereka keluarkan, namun bagaimana ijazah itu digunakan atau jika ada pihak yang meragukannya di kemudian hari, maka menjadi ranah pribadi alumni untuk membuktikannya.
"Sekali lagi UGM dengan tegas menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumni UGM yang telah mendapatkan ijazah dari UGM sesuai dengan ketentuan," tutur dia.
Sumber: suara
Foto: Rektor UGM Ova Emilia. (Ist)
Artikel Terkait
KPK Geledah Rumah Noel Ebenezer, Toyota Alphard dan 4 Handphone Disita
Keluarga Arya Daru Terima Amplop Isi Simbol Bintang, Hati, dan Bunga dari Sosok Misterius! Apa Maksudnya?
KPK Bongkar Mafia Haji! Kuota Reguler Dirampok, Haji Furoda Tembus Rp 1 Miliar?
Tanda-Tanda 24 Jam Terakhir Sebelum Meninggal! Nomor 3 Sering Bikin Keluarga Salah Paham