Jadi begini, burung gagak itu cuma alat. Umumnya diolah dulu jadi sate, kemudian dihidangkan kepada makhluk gaib, katakanlah genderuwo.
Jangan tanya kenapa mereka sukanya sate gagak, bukan oseng-oseng atau samcan.
Jika kemudian genderuwo datang, makan sate gagak itu dan suka, dia akan memberi imbalan berupa apa pun yang diinginkan oleh si pelaku ritual.
👹 : Kuberi kamu satu permintaan!
🧒 : Beri aku putusan MK, Om Gen.
Gambaran birokrasi setan lebih kurang begitu.
Praktik ritual mistis memang membuat hati miris. Apalagi melibatkan hewan yang mengerti prinsip Archimedes, di saat sebagian anak SMA di konoha belum mengerti penjumlahan bilangan dasar.
Dapat dibayangkan, makhluk secerdas gagak menjadi korban kebodohan sebagian orang.
Sayangnya, praktik ini masih terus terjadi. Burung gagak akan terus diburu selagi permintaan para pelaku #pesugihansategagak masih kencang.
Selain itu, dalam kasus penyelundupan, aparat selalu kesulitan membongkar otak pelaku.
👇👇
Gak sampai setahun menjelang Pilpres 2024, ada kasus penyelundupan 51 burung burung gagak yg akan digunakan untuk ritual mistis sate gagak. Puluhan gagak hitam itu dikapalkan dari Makassar dan akan dikirim ke Solo, Jawa Tengah. Iya, gak salah. SOLO.https://t.co/weQRxt5LQC pic.twitter.com/rEOJOjDshz
Artikel Terkait
Klarifikasi Dadan Hindayana: Main Golf untuk Galang Dana Bencana Sumatera, Bukan Rekreasi
2.603 Rumah Bantuan Bencana Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Jadi Donor
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos Gus Ipul untuk Korban Bencana: Syarat & Rincian Lengkap
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM Instagram: Isi Pesan & Bukti Unggahan