Membaca Manuver di Balik Arahan Jokowi “Prabowo-Gibran 2 Periode”

- Sabtu, 27 September 2025 | 10:00 WIB
Membaca Manuver di Balik Arahan Jokowi “Prabowo-Gibran 2 Periode”

Bagaimana kans menang Prabowo, apabila maju lagi di Pilpres 2029? Akankah mendapatkan “semacam privilese politik” sebagaimana yang diperoleh oleh SBY dan Jokowi sehingga sukses untuk memenangkan periode kedua???


Jawabannya: Terjadi kompleksitas politik praktis YANG BERBEDA saat SBY dan Jokowi memimpin, dengan saat Pak Prabowo memimpin sekarang.


Bisa digambarkan dengan uraian sederhana: Berbeda dengan SBY dan Jokowi, saat ini Pak Prabowo nyaris tidak memiliki rivalitas yang berarti di belantara politik praktis Indonesia. Semua dirangkul…. Semua diakomodasi….


Balik lagi ke topik, MESKIPUN Pak Prabowo (nyaris) tidak memiliki rival politik yang memadai di konstelasi politik praktis Indonesia, AKAN TETAPI ada Kekuatan Dahsyat yang terbukti sukses menekan Pak Prabowo yaitu “Pilar Media Sosial”.


Bisa dicermati, pada era Jokowi kurang dahsyat apa demonstrasi menentang Revisi UU KPK dah RUU Omnibus Law, ‘toh Pak Jokowi “lenggang kangkung”.


Berbeda dengan Pak Prabowo yang akhirnya ikut turut “menekan” DPR untuk mengakomodasi tuntutan penuntasan RUU Perampasan Aset, meski harus terus-menerus dipantau itu sekedar gimmick politik ataukah tidak.


Kenapa Pak Prabowo menuruti? Karena (pada saat Agustus kemarin) Medsos menjadi Kekuatan yang liar, bar-bar dan agitatif serta provokatif. 


Sekapasitas BIN dan BAIS TNI saja tidak berdaya untuk mengantisipasi. (jika diuraikan, bisa lebih panjang lebar lagi)


MAKANYA, jawaban finalnya: Pak Prabowo tidak lagi memiliki “privilese politik” sebagaimana yang dimiliki oleh SBY dan Jokowi untuk dengan mudah menang di Pilpres Kedua *apabila jadi ikut.


Untuk Pilpres 2029 mendatang:


Disamping faktor-faktor yang selama ini memengaruhi kemenangan kontestasi seperti: Dana, Dukungan Partai, Citra Diri, Karakter Pemilih (mental amplop atau tidak) …..


Media Sosial (akan) jadi poros tersendiri yang berkontribusi signifikan untuk memenangkan atau mengalahkan (siapapun) Kandidat Presiden.


🔴Pembahasan penutup:


Banyak yang mengecam Pak Jokowi, karena “nggege mongso” (ambisius terlalu dini), tetapi bagi saya pribadi justru itu bagus untuk PULA MENGANTISIPASI SECARA DINI skenario politik di Pilpres 2029. ***

Halaman:

Komentar