PARADAPOS.COM - Nilai tukar rupiah kembali menarik perhatian publik setelah mencapai level Rp16.725 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini mengingatkan kembali pada periode krisis moneter 1997—1998, ketika rupiah sempat jatuh hingga Rp16.800 per dolar AS.
Meski kondisi saat itu begitu mengkhawatirkan, Indonesia berhasil menunjukkan pemulihan di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie sehingga rupiah mampu menguat signifikan dan bertahan di angka Rp6.550 per dolar AS pada akhir masa jabatannya.
Saat menghadapi krisis ekonomi, Habibie menerapkan sejumlah langkah strategis yang dinilai efektif dalam menstabilkan perekonomian dan mengembalikan kepercayaan pasar.
Salah satu upaya utama adalah restrukturisasi sektor perbankan melalui pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pemerintah menutup 38 bank yang bermasalah, mengambil alih 7 bank, dan melakukan rekapitalisasi pada 9 bank lainnya.
Langkah ini bertujuan memperkuat sistem perbankan nasional sekaligus menarik kembali investor yang sempat ragu.
Selain itu, Habibie menekankan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui dukungan terhadap usaha kecil, menengah (UKM), dan koperasi.
Artikel Terkait
Fakta Gadai Mobil Pajero untuk Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Modus Pencatutan Harga Impor: Barang Rp 45 Juta Dicatat Cuma Rp100 Ribu
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral