Rekonstruksi sektor kesehatan di Gaza diperkirakan menelan biaya lebih dari 7 miliar dolar AS menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dana ini mencakup respons kemanusiaan, pemulihan dini, dan pembangunan kembali jangka panjang.
WHO mencatat tentara Israel melakukan 778 serangan terhadap fasilitas kesehatan, merusak 34 rumah sakit, 91 pusat medis, dan 210 ambulans. Akibatnya, lebih dari separuh dari 228 rumah sakit dan pusat layanan kesehatan primer di Gaza tidak beroperasi.
Pemulihan pendidikan diperkirakan membutuhkan sekitar 3,8 miliar dolar AS selama lima tahun. UNESCO mencatat per Juli 2025, 97 persen sekolah mengalami kerusakan bangunan, dengan 518 dari 564 sekolah membutuhkan rekonstruksi penuh atau rehabilitasi total.
Data PBB menunjukkan 17.237 siswa, 1.271 mahasiswa, dan 967 staf pendidikan tewas sejak Oktober 2023, dengan hampir 660.000 anak masih tidak bersekolah.
Ahmed Bayram dari Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) menekankan bahwa pembangunan kembali Gaza membutuhkan dorongan global yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade. Sementara Mamoun Besaiso, penasihat PBB untuk rekonstruksi Gaza, menekankan kebutuhan mendesak akan tempat tinggal, air bersih, makanan, serta layanan medis dan pendidikan.
Sumber: iNews
Artikel Terkait
Andre Rosiade Ingin Ganti Shin Tae-yong demi Prestasi, Nyatanya Hasil Timnas Malah Jeblok!
Irak vs Indonesia: Kekalahan 0-1 Gagalkan Mimpi Garuda ke Piala Dunia 2026
TNI Gugur Diserang OPM Saat Anjangsana, Ini Kronologi Lengkapnya
DPR Soroti IMB: Kementerian PU Didesak Urus Perizinan Sebelum Bangun Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Pakai APBN