Ancaman Take Over China: Nasib Kereta Cepat Whoosh Bisa Sama Seperti Uganda
Aktivis dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, memperingatkan bahwa Indonesia berisiko tinggi mengalami nasib serupa dengan Uganda karena ketergantungan pada utang China. Peringatan ini disampaikan dalam siniar Forum Keadilan Tv.
Ubedilah menyoroti pola yang terjadi di beberapa negara Afrika, seperti Uganda, Sri Lanka, Zimbabwe, dan Nigeria, yang menghadapi kenyataan pahit setelah berutang kepada China. Menurutnya, Indonesia sedang menapaki jalan yang sama, terutama akibat proyek Kereta Cepat Whoosh yang dibiayai pinjaman China.
Utang Membengkak dan KerugiAn Whoosh
Masalah utama yang diungkap adalah membengkaknya utang proyek. Kereta Cepat Whoosh disebut mengalami kerugian hingga sekitar Rp 4,1 triliun per tahun. Kondisi ini membuat perusahaan kesulitan, bahkan untuk membayar bunga utang, apalagi pokoknya.
Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai tidak sedang dalam keadaan prima, skema restrukturisasi utang dianggap akan sulit dikabulkan oleh China, mengingat Indonesia belum pernah melakukan angsuran.
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Tegaskan APBN Tak Bisa Dipakai untuk Bangun Family Office Usulan Luhut
Relawan Jokowi Disindir Dr Tifa: Jangan Jual CD & BH Cuma Demi Panggung Politik!
Patrick Kluivert Blokir Kolom Komentar, Tegaskan Sikap Tanpa Permintaan Maaf
Menag Nasaruddin Tegur Media: Jangan Ganggu Pesantren, Respons Video Viral Santri Ngesot dan Kiai Terima Amplop