Dharma juga mengungkapkan bahwa rasa aman seorang anggota Polri sangat bergantung pada nilai-nilai (value) yang dibangun oleh pimpinannya. Anggota yang ingin bertahan dan merasa nyaman dalam organisasi diharuskan untuk mengikuti arus yang ada. Jika tidak, mereka akan dianggap "melawan arus".
Arus ini digambarkan sebagai sesuatu yang tak kasat mata, namun memiliki dampak nyata. Bagi yang tidak mengikutinya, ada konsekuensi yang harus ditanggung, seperti tergeser dari posisi strategis atau kehilangan peluang untuk berkontribusi memperbaiki organisasi.
Uraian ini menegaskan kompleksnya tantangan reformasi birokrasi di tubuh Polri, di mana budaya organisasi yang sudah mapan seringkali lebih kuat daripada teori kepatuhan dan integritas yang diajarkan secara formal.
Sumber: Konteks
Artikel Terkait
Jusuf Hamka Menggugat Hary Tanoe di Pengadilan: Pengakuan Pahit Korban Kezaliman Bisnis
Dharma Pongrekun: Ingin Jadi Polisi yang Baik, Tapi Kenyataannya Tak Semudah Itu?
Yusuf Muhammad Kritik Respons Gibran Soal CPNS: Dinilai Kosong dan Minim Optimalisasi
Dina Meninggal Dunia, Fitnah Heryanto Menghantui: Fakta atau Rekayasa?