Kritik Tajam Didi Irawadi Syamsuddin terhadap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, melontarkan kritik pedas terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang kerap dijadikan simbol kemajuan. Ia menyoroti bahwa proyek ini tidak hanya cepat dalam hal kecepatan, tetapi juga dalam hal pembengkakan biaya, penumpukan utang, dan klaim keberhasilan yang dianggap berlebihan.
Pembengkakan Biaya dan Beban APBN
Didi mengungkapkan ironi dari janji awal proyek yang disebut akan dibiayai tanpa menggunakan dana negara. Kenyataannya, proyek ini justru menelan suntikan dana dari APBN. Biaya proyek yang awalnya sekitar USD 6 miliar membengkak menjadi lebih dari USD 8 miliar, sehingga rakyat ikut menanggung bebannya.
Risiko Utang dan Jebakan China
Lebih dari 75% pembiayaan proyek kereta cepat ini bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB). Didi mengingatkan adanya risiko jebakan utang dengan bunga dan tenor panjang yang dapat membebani generasi mendatang. Ia mengutip pernyataan pengamat transportasi Agus Pambagio yang menyebut utang sebesar Rp116 triliun ini sebagai "bom waktu" untuk anak cucu.
Artikel Terkait
Terungkap! 5 Modus Tambang Ilegal di Indonesia dan Cara Mereka Mengelabui Hukum
Febrianto Ketakutan Usai Bunuh Anti Puspita Sari, Mengaku Dihantui Arwah Wanita Hamil yang Minta 4 Hal Ini
Jusuf Kalla vs Silfester: Akar Konflik yang Tak Kunjung Damai
Benarkah Menkeu Sri Mulyani Diteror? Simak Fakta Penjagaan Provos TNI di Kediamannya