Analis kebijakan publik Agus Pambagio mengungkapkan bahwa Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menjanjikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan merugi, meskipun studi kelayakan menunjukkan bahwa proyek ini tidak feasible. Janji ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan di Istana Bogor pada tahun 2019.
Agus menceritakan bahwa saat itu ia menyatakan penolakan terhadap proyek kereta cepat Whoosh karena dianggap tidak layak untuk dilanjutkan. Menurutnya, Jokowi memberikan penjelasan bahwa proyek ini tidak akan rugi dan baik bagi bangsa Indonesia karena menggunakan teknologi tinggi.
Ketika diberitahu bahwa proyek KCJB tidak feasible, Jokowi dikabarkan hanya tersenyum dan tetap yakin bahwa proyek tersebut tidak akan merugi. Agus juga mengungkapkan bahwa saat ia hendak bertanya lebih lanjut, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) memberikan kode agar pertanyaan tidak dilanjutkan.
Lebih lanjut, Agus mengungkap bahwa Jokowi mengklaim proyek ini adalah idenya sendiri untuk menggandeng China, meskipun sebelumnya feasibility study telah dilakukan bersama Jepang. Pilihan bekerja sama dengan China diduga karena Jokowi merasa lebih nyaman, mengingat selama dua periode pemerintahannya, China menjadi mitra dalam banyak proyek bantuan dan pembangunan.
Agus Pambagio juga menanggapi penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terhadap usulan pembayaran utang proyek Whoosh yang dibebankan pada APBN. Purbaya beralasan bahwa proyek ini dikelola oleh BUMN di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Danantara. Agus menilai, dengan penolakan ini, utang Whoosh tidak akan bisa terlunasi.
Artikel Terkait
Timothy, Aktivis Unud Meninggal Dunia: Awalnya Di-bully, Ternyata Pejuang Kampus yang Inspiratif!
Korban Pembunuhan Klien, Anti Puspitasari Tewas Usai Pernah Klarifikasi Isu Open BO
Prabowo Siapkan Sjafrie-Purbaya Pimpin Strategi Baru di Tahun Pertama?
Viral Kasus Bullying: Kronologi Tragis Bunuh Dirinya Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud