Rofik menilai eskalasi politik yang berubah membuat Jokowi menganggap Airlangga sebagai ancaman. Kekhawatiran utama adalah kemampuan Airlangga dalam mengawal Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden ke depannya.
Dua nama sempat menguat sebagai calon ketum: Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia. Namun, kekuasaan lebih memilih Bahlil yang akhirnya terpilih secara aklamasi tanpa pertarungan.
Pernyataan Kontroversial Bahlil tentang "Raja Jawa"
Salah satu momen paling menggemparkan adalah pernyataan Bahlil saat pidato visi-misinya. Dia memperingatkan kader Golkar untuk tidak main-main dengan sosok yang disebutnya "Raja Jawa".
"Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja jangan coba-coba main dengan barang ini. Waduh ngeri-ngeri sedap barang ini," tegas Bahlil dalam Munas Golkar di Jakarta Convention Center, 21 Agustus 2024.
Meski tidak menjelaskan secara spesifik, pernyataan ini semakin menguatkan analisis tentang adanya pengaruh kuat dari kekuasaan dalam proses suksesi kepemimpinan Partai Golkar.
Artikel Terkait
Sarah, 24 Tahun dari Bogor Pegang 24 Pekerjaan! Ini Rahasia Bagi Waktu & Filosofi Hidupnya
Vonis Nikita Mirzani 4 Tahun vs Pembunuh Affan: Bukti Hukum Indonesia Tumpul Ke Bawah?
Demo 30 Oktober 2025: Waspada Macet Parah di Jakarta! Ini Titik Rawan & Rute Alternatif
Demo Buruh & Guru Madrasah Swasta 30 Oktober 2025: Waspada Macet Parah di Jakarta!