Perusahaan milik pemerintah China atau BUMN China berhasil mencatatkan laba sebesar 3,17 triliun yuan, setara dengan lebih dari Rp7.400 triliun, selama periode Januari hingga September 2025. Meskipun angka laba ini mengalami penurunan tipis sebesar 1,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, kinerja pendapatan justru menunjukkan tren positif.
Pendapatan yang dicapai oleh BUMN China pada sembilan bulan pertama 2025 mencapai 61,33 triliun yuan. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 0,9 persen secara tahunan (year-on-year). Sementara itu, kontribusi perusahaan-perusahaan negara tersebut terhadap penerimaan negara juga meningkat, dengan total pajak dan biaya yang dibayarkan naik tipis 0,5 persen menjadi sekitar 4,41 triliun yuan.
Dari sisi kesehatan keuangan, rasio aset-liabilitas BUMN China hingga akhir September 2025 tercatat sebesar 65,2 persen. Rasio ini mengalami kenaikan sebesar 0,2 poin persentase jika dibandingkan dengan posisi pada tahun sebelumnya. Sektor BUMN China mencakup sekitar 150 ribu perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, dengan puluhan di antaranya termasuk dalam daftar perusahaan terbesar di dunia, menunjukkan skala dan pengaruhnya dalam perekonomian global.
Pencapaian kinerja BUMN China ini turut mendukung target pertumbuhan ekonomi China sebesar lima persen pada tahun 2025. Target ini sejalan dengan realisasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China di kuartal III-2025 yang telah mencapai 4,8 persen, mengindikasikan stabilitas perekonomian Negeri Tirai Bambu di tengah dinamika global.
Artikel Terkait
Larangan Keras Mensos: Bansos Dilarang untuk Beli Rokok & Bayar Utang
KPK OTT Riau: Gubernur Abdul Wahid dan 9 Lainnya Ditangkap, Uang Sitaan Dikuak
Purbaya Ajak Produsen Rokok Ilegal Masuk KIHT, Dapat Tarif Cukai Khusus 2025
Banjir Jati Padang Jaksel: Petugas Kesulatan Atasi Genangan Akibat Hujan Terus