Namun, lanjut Grace Natalie nampaknya Prabowo tidak menduga bahwa akan diserang dengan banyak hal yang sifatnya tidak benar menurut data.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Bongkar Adanya Dugaan Upaya Penggagalan Pemilu 2024: Isinya Adalah Fitnah
"Seperti framing negatif kepada dirinya. Misal dengan kepemilikan tanah, kita kan tahu dalam dunia komunikasi sebuah informasi itu begitu sudah keluar orang berpikir itu yang benar, walaupun sudah diralat kemudian, ralatan itu belum tentu orang baca, yang dibaca itu yang duluan dirilis," paparnya.
Ia juga menyoroti strategi finalis yang menggunakan disinformasi, fitnah, dan hoaks untuk membuyarkan informasi serta menjatuhkan citra Prabowo.
"Finalis memiliki strategi untuk membuyarkan informasi dengan melakukan disinformasi atau fitnah dan hoaks,"ujarnya.
Menurutnya, banyak pakar komunikasi menyatakan bahwa ajang tersebut menjadi wadah untuk menjatuhkan personal dan mendegradasi orang dengan fakta yang tidak benar.
Baca Juga: Khofifah Bergabung, TKN Yakin Elektabilitas Prabowo-Gibran Meningkat
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA