Minuman Surga di Al-Quran Ternyata Ada di Indonesia

- Rabu, 27 Maret 2024 | 12:15 WIB
Minuman Surga di Al-Quran Ternyata Ada di Indonesia


Maksud dari air kafur adalah air kamper atau kapur barus. Menariknya, catatan sejarah menunjukkan bahwa kamper yang disebut di Al-Quran dan beberapa riwayat Nabi Muhammad ada kaitannya dengan Indonesia, yang membuktikan besarnya jaringan perdagangan bangsa kita. 


Bagaimana bisa?


Perlu diketahui, pohon kamper tak bisa tumbuh di Timur Tengah. Oleh karena itu, masyarakat harus melakukan impor kamper dari luar daerah. Dalam proses impor, memperoleh kamper bukan usaha sulit. Sebab, kamper sudah diperdagangkan di sebagian besar dunia sejak abad ke-4 Masehi, tiga abad sebelum Al-Quran turun. 


Terkait lokasi penghasil kamper, sumber-sumber Arab menyebut daerah Fansur. Peneliti Prancis Nouha Stephan dalam "Kamper dalam Sumber Arab dan Persia: Produksi & Penggunaanya" menganalisis teks-teks tradisional yang menyebut Fansur. Salah satu yang ditelitinya adalah deskripsi ahli geografi Ibn Sa'id al Magribi. Ibn Sa'id yang meninggal di akhir abad ke-13 merinci secara spesifik bahwa Fansur penghasil kamper berasal dari Pulau Sumatera. 


Selain itu, pendapat lain juga diungkap arkeolog Edward Mc. Kinnon dalam Ancient Fansur, Aceh's Atlantis (2013). Dia menyebut Fansur terletak di ujung barat Aceh. Hipotesis ini didasarkan pada pertimbangan letak geografis dan data perdagangan dari catatan tertulis yang menyebut nama Panchu sebagai penghasil kamper. 


Bukti sahih lain juga diungkap Claude Guillot dalam Barus Seribu Tahun yang Lalu (2008). Dia menyimpulkan ada tiga kawasan tempat kamper tumbuh dengan sendirinya yang perlu diperhatikan, yakni Sumatera, Semenanjung Melayu, dan Borneo (Kalimantan). Namun, sejarawan tersebut mengerucutkan secara spesifik lebih lanjut soal lokasinya, yakni daerah Barus di Sumatera.


"Kami dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar atau seluruh kamper yang diperdagangkan sebelum kira-kira abad ke-10 Masehi dan penemuan kamper di Borneo berasal dari utara Sumatera, yakni Barus," tulis Guillot.


Halaman:

Komentar