Jenderal bintang tiga yang lahir pada 15 Februari 1938 ini juga memiliki reputasi yang kuat di Korps Baret Merah Kopassus.
Sebagai contoh, dia pernah menjabat sebagai Komandan Kompi Yon 2 RPKAD, Komandan Kompi A Yon 1 RPKAD, hingga Komandan Grup 1 RPKAD pada periode 1975-1978.
Ada satu peristiwa yang membuat Jenderal Soegito dikenal luas dalam lingkungan militer Indonesia. Kisah ini terkait dengan perannya dalam menjalankan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim).
Dalam buku biografi yang berjudul “Letjen (Purn) Soegito, Dedikasi Seorang Prajurit Stoottroepen”, keberanian prajurit kelahiran Yogyakarta pada 15 Februari 1938 ini dalam menghadapi risiko di medan operasi membuatnya dihormati dan dihormati oleh musuh-musuhnya.
Dalam operasi tersebut, Soegito secara langsung memimpin penerjunan prajurit Kopassus di Kota Dili pada 7 Desember 1975.
Pada saat itu, Soegito bersama pasukannya terlibat dalam serangan ke Kota Dili dan terlibat langsung dalam pertempuran dengan kelompok bersenjata Fretilin hingga berhasil menguasai kota tersebut.
Suatu ketika terdapat kelompok bersenjata yang berafiliasi ke Fretilin ingin berdamai dan tidak mau meneruskan konflik dengan ABRI kini bernama TNI. Satuan yang dipimpin oleh Paolino Gamma atau Mauk Moruk ini memilih menyerahkan senjatanya ke TNI.
Namun Mauk Moruk memiliki satu syarat, yakni dipertemukan langsung dengan pejabat tertinggi yang tak lain adalah Soegito. Dalam pertemuan tersebut kelompok bersenjata Timor Timur tak mau untuk senjatanya dilucuti yang membuat suasana semakin tegang.
Menghadapi hal ini Soegito yang dikemudian hari menjabat sebagai Pangdam Jaya ini memberikan satu pesan penting kepada staf pribadinya Sertu Pardi.
"Kalau terjadi apa-apa, kamu hamburkan tembakan ke tempat duduk saya," perintah Soegito kepada Sertu Pardi.
Artikel Terkait
Anggota DPR Joget di Sidang Parlemen, Saksi MKD Klarifikasi Bukan karena Gaji Naik
Pembangunan Jalur Kereta Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Dipercepat
Larangan Keras Mensos: Bansos Dilarang untuk Beli Rokok & Bayar Utang
KPK OTT Riau: Gubernur Abdul Wahid dan 9 Lainnya Ditangkap, Uang Sitaan Dikuak