Progres pembangunan smelter Manyar di Gresik berjalan sesuai target yang dijadwalkan, yakni Mei 2024 untuk penyelesaian konstruksi material.
Setelah itu, pembangunan akan dilanjutkan pada proses ramp-up atau peningkatan produksi hingga Desember 2024. Total biaya pembangunan smelter Manyar tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar US$3,0 miliar atau Rp48,5 triliun.
Rinciannya adalah US$2,8 miliar atau Rp45,2 triliun untuk kontrak konstruksi dan US$0,2 miliar atau Rp3,3 triliun untuk investasi pabrik desalinasi (pengolahan air asin menjadi air tawar).
“Proses konstruksi saat ini terus berlangsung dan diharapkan dapat mulai dioperasikan pada paruh kedua tahun 2024.
Sampai saat ini (April 2024), Freeport diperkirakan telah menghabiskan biaya total hingga US$665 juta atau Rp10,7 triliun,” kata Presiden Freeport McMoRan, Kathleen L. Quirk.
Selama kuartal pertama tahun 2024, modal belanja untuk proyek smelter Freeport di Indonesia menelan biaya US$0,5 miliar atau Rp8,08 triliun, dan akan memakan biaya sebesar US$1,0 miliar atau Rp16,1 triliun pada tahun 2024.
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2023 PT Smelting telah menyelesaikan perluasan kapasitasnya sebesar 30% menjadi 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun.
Proyek ini didanai oleh PTFI dengan total pinjaman sekitar US$250 juta atau Rp4,0 triliun yang diperkirakan akan dikonversi menjadi ekuitas pada akhir kuartal kedua tahun 2024. Hal ini akan meningkatkan kepemilikan PTFI terhadap PT Smelting menjadi sekitar 65% dari yang sebelumnya 39,5%
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA