"Masyarakat bisa unduh semua dokumen yang bersangkutan upload tersebut. Dokumen-dokumen rahasia semua dibocorkan secara sengaja. Semua bencana siber sejak dua tahun ini bisa jadi bermula dari dokumen bocor ini. Bayangkan jika ditarik mundur ke 2022, ada berapa banyak kebocoran data yang terjadi?" kata Anthony.
Anthony meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar segera melakukan audit terhadap Pusat Data Nasional (PDN) untuk mengatasi dan mencegah kebocoran data lebih lanjut. "Masyarakat menunggu langkah tegas dari pihak berwenang dalam menangani dan menyelesaikan kasus ini," ujarnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Persija Jakarta Pede Geser Borneo FC dari Puncak Klasemen, Ini Strategi Mauricio Souza
Hary Tanoesoedibjo: Kunci Partai Perindo Jadi Partai Besar di Indonesia
Fakta Mengejutkan! Pramono Anung Ungkap Jakarta Pengganti Tuan Rumah Popnas & Peparpenas
Emil Audero Ungkap Sisi Lain Jamie Vardy: Kiper Cremonese Puji Kesederhanaan Striker Legendaris